Senangkan Pelanggan, Restoran di RS Thailand Sajikan Masakan Daun Ganja
Sabtu, 16 Januari 2021 - 11:31 WIB
PRACHIN BURI - "Giggling bread" dan "joyfully dancing salad" bukanlah hidangan yang biasa ada dalam menu di restoran Thailand . Namun, salah satu restoran di Negeri Gajah Putih itu berharap masakan yang mengandung daun ganja tersebut dapat memikat turis asing dan juga untuk pengobatan pasien.
Restoran di Rumah Sakit Chao Phya Abhaibhubejhr di Prachin Buri mulai menyajikan makanan "menyenangkan" bulan ini, setelah Thailand mencabut ganja dari daftar narkotika, memungkinkan perusahaan resmi negara untuk membudidayakan tanaman tersebut.
“Daun ganja, jika dimasukkan ke dalam makanan atau bahkan dalam jumlah kecil akan membantu pasien pulih lebih cepat dari penyakitnya,” kata Pakakrong Kwankao, pemimpin proyek di rumah sakit tersebut.
"Daun ganja dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat orang tidur nyenyak, dan membuat suasana hati menjadi baik," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/1/2021).
Rumah sakit ini dikenal sebagai pelopor di Thailand untuk mempelajari ganja dan kemampuannya untuk menghilangkan rasa sakit serta kelelahan.
Thailand pada tahun 2017 menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja untuk penggunaan medis dan sejak itu membuka banyak klinik medis mariyuana.
Penawaran restoran ini meliputi sup daging babi yang nikmat, roti yang digoreng dengan daging babi dan daun mariyuana, serta salad daun ganja renyah yang disajikan dengan daging babi giling dan sayuran cincang.
“Saya belum pernah mengonsumsi ganja, rasanya aneh tapi enak,” kata pengunjung restoran Ketsirin Boonsiri, menambahkan bahwa itu “cukup aneh”.
Restoran di Rumah Sakit Chao Phya Abhaibhubejhr di Prachin Buri mulai menyajikan makanan "menyenangkan" bulan ini, setelah Thailand mencabut ganja dari daftar narkotika, memungkinkan perusahaan resmi negara untuk membudidayakan tanaman tersebut.
“Daun ganja, jika dimasukkan ke dalam makanan atau bahkan dalam jumlah kecil akan membantu pasien pulih lebih cepat dari penyakitnya,” kata Pakakrong Kwankao, pemimpin proyek di rumah sakit tersebut.
"Daun ganja dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat orang tidur nyenyak, dan membuat suasana hati menjadi baik," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/1/2021).
Rumah sakit ini dikenal sebagai pelopor di Thailand untuk mempelajari ganja dan kemampuannya untuk menghilangkan rasa sakit serta kelelahan.
Thailand pada tahun 2017 menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja untuk penggunaan medis dan sejak itu membuka banyak klinik medis mariyuana.
Penawaran restoran ini meliputi sup daging babi yang nikmat, roti yang digoreng dengan daging babi dan daun mariyuana, serta salad daun ganja renyah yang disajikan dengan daging babi giling dan sayuran cincang.
“Saya belum pernah mengonsumsi ganja, rasanya aneh tapi enak,” kata pengunjung restoran Ketsirin Boonsiri, menambahkan bahwa itu “cukup aneh”.
tulis komentar anda