Arnold Schwarzenegger Samakan Pendukung Trump dengan Nazi
Senin, 11 Januari 2021 - 20:27 WIB
WASHINGTON - Aktor Hollywood dan mantan Gubernur California, Arnold Schwarzenegger membandingkan penyerbuan Capitol Hill oleh pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump dengan kekerasan Nazi terhadap kaum Yahudi di era Perang Dunia II. Hal itu diungkapkan dalam video yang sangat pribadi, yang diunggah di Twitter.
Schwarzenegger, seorang anggota Partai Republik dan kritikus lama Trump, menyamakan pengepungan di Gedung Capitol pekan lalu dengan "Kristallnacht", atau Malam Kaca Pecah, ketika bisnis dan institusi milik Yahudi dihancurkan oleh Nazi pada tahun 1938, yang menyebabkan lusinan orang tewas.
"Mereka tidak hanya mendobrak pintu gedung yang menampung demokrasi Amerika. Mereka menginjak-injak prinsip dasar negara kami didirikan," katanya, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/1/2021).
Berdasarkan pengalaman masa kecilnya di Austria pasca perang, Schwarzenegger memperingatkan ancaman terhadap demokrasi dari kebohongan dan intoleransi, dan memperingatkan terhadap keterlibatan arus utama.
"Saya dibesarkan di reruntuhan negara yang menderita kehilangan demokrasinya. Saat tumbuh, saya dikelilingi oleh orang-orang yang hancur yang meminum rasa bersalah atas partisipasi mereka dalam rezim paling jahat dalam sejarah," katanya.
"Tidak semuanya fanatik anti-Semit atau Nazi. Banyak yang berjalan begitu saja, selangkah demi selangkah, di jalan. Mereka adalah tetangga saya," sambungnya. ( )
Aktor 73 tahun itu mengatakan, Trump, yang akan dikenangnya sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS, telah mengupayakan kudeta dengan menyesatkan orang dengan kebohongan. Dia mendesak orang Amerika untuk mengesampingkan keyakinan politik mereka dan menyembuhkan diri bersama.
Schwarzenegger, seorang anggota Partai Republik dan kritikus lama Trump, menyamakan pengepungan di Gedung Capitol pekan lalu dengan "Kristallnacht", atau Malam Kaca Pecah, ketika bisnis dan institusi milik Yahudi dihancurkan oleh Nazi pada tahun 1938, yang menyebabkan lusinan orang tewas.
"Mereka tidak hanya mendobrak pintu gedung yang menampung demokrasi Amerika. Mereka menginjak-injak prinsip dasar negara kami didirikan," katanya, seperti dilansir Reuters pada Senin (11/1/2021).
Berdasarkan pengalaman masa kecilnya di Austria pasca perang, Schwarzenegger memperingatkan ancaman terhadap demokrasi dari kebohongan dan intoleransi, dan memperingatkan terhadap keterlibatan arus utama.
"Saya dibesarkan di reruntuhan negara yang menderita kehilangan demokrasinya. Saat tumbuh, saya dikelilingi oleh orang-orang yang hancur yang meminum rasa bersalah atas partisipasi mereka dalam rezim paling jahat dalam sejarah," katanya.
"Tidak semuanya fanatik anti-Semit atau Nazi. Banyak yang berjalan begitu saja, selangkah demi selangkah, di jalan. Mereka adalah tetangga saya," sambungnya. ( )
Aktor 73 tahun itu mengatakan, Trump, yang akan dikenangnya sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS, telah mengupayakan kudeta dengan menyesatkan orang dengan kebohongan. Dia mendesak orang Amerika untuk mengesampingkan keyakinan politik mereka dan menyembuhkan diri bersama.
(esn)
tulis komentar anda