Seorang Polisi US Capitol Meninggal Akibat Luka Diserang Perusuh
Jum'at, 08 Januari 2021 - 16:41 WIB
WASHINGTON - Seorang personel Kepolisian US Capitol, Brian Sicknick, telah meninggal karena luka-luka yang diderita ketika pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerang gedung tersebut.
Kematiannya membuat korban meninggal dalam rusuh maut itu menjadi lima orang.
Penyerbuan gedung US Capitol pada Rabu terjadi saat para anggota parlemen sedang bersidang untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
"Petugas Sicknick merespon kerusuhan dan terluka saat terlibat bentrok fisik dengan pengunjuk rasa," papar pernyataan kepolisian. (Baca Juga: 4 Orang Tewas dan 52 Orang Ditahan dalam Penyerbuan US Capitol)
“Dia meninggal pada Kamis (7/1) setelah dibawa ke rumah sakit karena pingsan setelah dia kembali ke kantor divisinya,” ungkap penjelasan kepolisian. (Baca Juga: Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan)
Afiliasi CBS News melaporkan Sicknick adalah seorang veteran 15 tahun di kepolisian dan berusia 40 tahun. (Lihat Infografis: Jet Siluman F-35 Inggris Bakal Dilengkapi Rudal Maut SPEAR3)
Laporan itu mengatakan dia sebelumnya menderita stroke dan menggunakan alat bantu hidup sebelum kematiannya. (Lihat Video: Rutin Olahraga, Gubernur dan Wagub Sulteng Terinfeksi Covid-19)
“Petugas bagian pembunuhan Kepolisian Metropolitan akan menyelidiki kematian Sicknick, yang bergabung dengan Kepolisian US Capitol pada 2008, bersama jajaran kepolisian Capitol dan mitra federal,” papar kepolisian.
Secara terpisah, pada Kamis, Kepala Kepolisian US Capitol Steven Sund mengatakan dalam surat pengunduran diri bahwa dia akan mundur efektif pada 16 Januari.
Pengunduran diri Sund didesak oleh Ketua DPR Nancy Pelosi setelah pasukan keamanan federal yang bertugas melindungi Kongres tidak dapat mencegah para pendukung Trump menyerbu Capitol pada Rabu.
Trump, yang awalnya memuji para pendukungnya, kemudian mengutuk kekerasan tersebut. Dia mengatakan para perusuh telah mencemari kursi demokrasi Amerika dan harus dimintai pertanggungjawaban.
Seorang demonstran wanita ditembak mati oleh pihak berwenang, dan tiga orang meninggal karena keadaan darurat medis.
Penyerbuan US Capitol terjadi setelah Trump mendorong para pendukungnya berjuang membatalkan hasil pemilu 3 November, karena dia kalah.
Ribuan pendukung Trump itu pun menyerbu US Capitol pada Rabu, memaksa para senator dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengungsi saat perusuh memecahkan jendela dan menjarah gedung tersebut.
Ketika para petinggi Partai Demokrat menuntut pemecatan Trump, presiden dari Partai Republik itu mengakui dalam video yang dirilis pada Kamis malam bahwa pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari dan berjanji memastikan transisi yang mulus.
Kematiannya membuat korban meninggal dalam rusuh maut itu menjadi lima orang.
Penyerbuan gedung US Capitol pada Rabu terjadi saat para anggota parlemen sedang bersidang untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
"Petugas Sicknick merespon kerusuhan dan terluka saat terlibat bentrok fisik dengan pengunjuk rasa," papar pernyataan kepolisian. (Baca Juga: 4 Orang Tewas dan 52 Orang Ditahan dalam Penyerbuan US Capitol)
“Dia meninggal pada Kamis (7/1) setelah dibawa ke rumah sakit karena pingsan setelah dia kembali ke kantor divisinya,” ungkap penjelasan kepolisian. (Baca Juga: Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan)
Afiliasi CBS News melaporkan Sicknick adalah seorang veteran 15 tahun di kepolisian dan berusia 40 tahun. (Lihat Infografis: Jet Siluman F-35 Inggris Bakal Dilengkapi Rudal Maut SPEAR3)
Laporan itu mengatakan dia sebelumnya menderita stroke dan menggunakan alat bantu hidup sebelum kematiannya. (Lihat Video: Rutin Olahraga, Gubernur dan Wagub Sulteng Terinfeksi Covid-19)
“Petugas bagian pembunuhan Kepolisian Metropolitan akan menyelidiki kematian Sicknick, yang bergabung dengan Kepolisian US Capitol pada 2008, bersama jajaran kepolisian Capitol dan mitra federal,” papar kepolisian.
Secara terpisah, pada Kamis, Kepala Kepolisian US Capitol Steven Sund mengatakan dalam surat pengunduran diri bahwa dia akan mundur efektif pada 16 Januari.
Pengunduran diri Sund didesak oleh Ketua DPR Nancy Pelosi setelah pasukan keamanan federal yang bertugas melindungi Kongres tidak dapat mencegah para pendukung Trump menyerbu Capitol pada Rabu.
Trump, yang awalnya memuji para pendukungnya, kemudian mengutuk kekerasan tersebut. Dia mengatakan para perusuh telah mencemari kursi demokrasi Amerika dan harus dimintai pertanggungjawaban.
Seorang demonstran wanita ditembak mati oleh pihak berwenang, dan tiga orang meninggal karena keadaan darurat medis.
Penyerbuan US Capitol terjadi setelah Trump mendorong para pendukungnya berjuang membatalkan hasil pemilu 3 November, karena dia kalah.
Ribuan pendukung Trump itu pun menyerbu US Capitol pada Rabu, memaksa para senator dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengungsi saat perusuh memecahkan jendela dan menjarah gedung tersebut.
Ketika para petinggi Partai Demokrat menuntut pemecatan Trump, presiden dari Partai Republik itu mengakui dalam video yang dirilis pada Kamis malam bahwa pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari dan berjanji memastikan transisi yang mulus.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda