Tren Tingkat Kelahiran Anak di Dunia Menurun
Selasa, 05 Januari 2021 - 06:35 WIB
Presiden Korsel Moon Jae-in sudah meluncurkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan tingkat kelahiran. Kebijakan paling utama adalah memberikan insentif bagi keluarga. Pada 2022, setiap anak yang lahir akan mendapatkan bonus 2 juta won atau USD1.850 (sekitar Rp30 juta) untuk membantu biaya melahirkan. Kemudian, bayi akan mendapatkan bantuan 300.000 won hingga usia satu tahun. (Lihat videonya: Bangkai Pesawat Diduga Air Asia Ditemukan di Kalteng)
Pemerintah Singapura juga membagikan insentif SGD10.000 (Rp108 juta) kepada orang tua yang melahirkan bayi baru untuk mendorong peningkatan angka kelahiran. Pemerintah Singapura berharap program ini akan memotivasi warga lokal untuk tetap memiliki bayi selama pandemi. Pasalnya, warga Singapura banyak yang khawatir dan memutuskan untuk menunda kehamilan akibat prospek kerja dan kondisi keuangan yang buruk.
Kemudian, Finlandia memang memiliki banyak program tunjangan keluarga yang kuat, antara lain, 'paket kado untuk bayi baru lahir' bagi keluarga yang sedang menunggu kelahiran anak. Salah satu tunjangannya adalah untuk anak sekitar 100 euro atau sekitar Rp1 juta per anak per bulan serta cuti bersama orang tua yang berlangsung hingga sembilan bulan dengan 70% gaji dibayarkan.
Meski menghabiskan lebih banyak uang publik untuk tunjangan keluarga daripada rata-rata Uni Eropa, Ritva Nätkin, seorang dosen ilmu sosial di Universitas Tampere, percaya bahwa kebijakan keluarga di Finlandia tertinggal dari negara-negara Nordik lainnya seperti Swedia dengan cuti orang tua yang lebih lama. (Andika H Mustaqim)
Pemerintah Singapura juga membagikan insentif SGD10.000 (Rp108 juta) kepada orang tua yang melahirkan bayi baru untuk mendorong peningkatan angka kelahiran. Pemerintah Singapura berharap program ini akan memotivasi warga lokal untuk tetap memiliki bayi selama pandemi. Pasalnya, warga Singapura banyak yang khawatir dan memutuskan untuk menunda kehamilan akibat prospek kerja dan kondisi keuangan yang buruk.
Kemudian, Finlandia memang memiliki banyak program tunjangan keluarga yang kuat, antara lain, 'paket kado untuk bayi baru lahir' bagi keluarga yang sedang menunggu kelahiran anak. Salah satu tunjangannya adalah untuk anak sekitar 100 euro atau sekitar Rp1 juta per anak per bulan serta cuti bersama orang tua yang berlangsung hingga sembilan bulan dengan 70% gaji dibayarkan.
Meski menghabiskan lebih banyak uang publik untuk tunjangan keluarga daripada rata-rata Uni Eropa, Ritva Nätkin, seorang dosen ilmu sosial di Universitas Tampere, percaya bahwa kebijakan keluarga di Finlandia tertinggal dari negara-negara Nordik lainnya seperti Swedia dengan cuti orang tua yang lebih lama. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda