Sebut Trik Murahan, China Ogah Duduk Satu Meja dengan Taiwan
Sabtu, 02 Januari 2021 - 12:30 WIB
Tsai, yang terpilih kembali secara telak tahun lalu dengan janji untuk menghadapi China dan membela demokrasi serta keamanan Taiwan, berulang kali mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka bernama Republik China, nama resminya.
Ketegangan meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan China meningkatkan aktivitas militernya di dekat Taiwan, termasuk kadang-kadang menerbangkan jet tempur melintasi garis median Selat Taiwan yang sempit, yang biasanya berfungsi sebagai penyangga tidak resmi.(Baca juga: Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan 6 Kapal Perang dan 8 Pesawat )
China memandang pulau yang demokratis dan berpemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya sendiri, dan memutus mekanisme pembicaraan formal pada tahun 2016 setelah Tsai pertama kali terpilih. Beijing memandang perempuan berusia 64 tahun itu sebagai seorang separatis yang bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan secara resmi.
China, yang marah karena dukungan Amerika Serikat (AS) yang semakin meningkat untuk pulau itu, mengatakan pihaknya menanggapi "kolusi" antara Washington dan Taipei. Beijing memandang hubungan ini sebagai langkah awal bagi Taiwan untuk mendeklarasikan kemerdekaannya secara resmi, yang dianggap sebagai "garis merah" oleh China.(Baca juga: 2 Kapal Perang AS Berkeliaran di Selat Taiwan, China: Itu Show of Force )
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Ketegangan meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan China meningkatkan aktivitas militernya di dekat Taiwan, termasuk kadang-kadang menerbangkan jet tempur melintasi garis median Selat Taiwan yang sempit, yang biasanya berfungsi sebagai penyangga tidak resmi.(Baca juga: Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan 6 Kapal Perang dan 8 Pesawat )
China memandang pulau yang demokratis dan berpemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya sendiri, dan memutus mekanisme pembicaraan formal pada tahun 2016 setelah Tsai pertama kali terpilih. Beijing memandang perempuan berusia 64 tahun itu sebagai seorang separatis yang bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan secara resmi.
China, yang marah karena dukungan Amerika Serikat (AS) yang semakin meningkat untuk pulau itu, mengatakan pihaknya menanggapi "kolusi" antara Washington dan Taipei. Beijing memandang hubungan ini sebagai langkah awal bagi Taiwan untuk mendeklarasikan kemerdekaannya secara resmi, yang dianggap sebagai "garis merah" oleh China.(Baca juga: 2 Kapal Perang AS Berkeliaran di Selat Taiwan, China: Itu Show of Force )
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ber)
tulis komentar anda