Amerika Serikat Deteksi Kasus Pertama Varian Baru Covid-19
Rabu, 30 Desember 2020 - 09:12 WIB
Varian itu telah terdeteksi di sejumlah negara Eropa, serta di Kanada, Australia, India, Korea Selatan dan Jepang.
Polis mengatakan pasien yang terinfeksi adalah seorang pria berusia 20-an yang tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini. Dia saat ini diisolasi di Denver.
"Pejabat kesehatan masyarakat sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan individu tersebut tidak memiliki kontak dekat yang teridentifikasi sejauh ini," ujar Polis.
Polis menambahkan bahwa negara bagian telah memberi tahu pemerintah federal tentang penemuan itu.
Tujuan Biden untuk memastikan bahwa 100 juta vaksinasi diberikan pada akhir hari ke-100 masa jabatannya berarti harus dilakukan peningkatan vaksinasi. "Perlu peningkatan lima hingga enam kali lipat dari kecepatan saat ini menjadi 1 juta suntikan sehari," papar Biden.
Menurut Biden, target itu membutuhkan persetujuan Kongres untuk pendanaan tambahan.
“Bahkan pada tingkat yang begitu ambisius, masih perlu waktu berbulan-bulan bagi mayoritas orang Amerika untuk divaksinasi,” papar Biden.
Dia menambahkan situasinya mungkin tidak akan membaik hingga Maret.
Biden juga berencana menerapkan Undang-Undang (UU) Produksi Pertahanan, yang memberi presiden kekuatan untuk memperluas produksi industri bahan atau produk utama untuk keamanan nasional atau alasan lain, demi mempercepat produksi bahan vaksin.
Trump sendiri telah menerapkan UU itu selama pandemi.
Polis mengatakan pasien yang terinfeksi adalah seorang pria berusia 20-an yang tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini. Dia saat ini diisolasi di Denver.
"Pejabat kesehatan masyarakat sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan individu tersebut tidak memiliki kontak dekat yang teridentifikasi sejauh ini," ujar Polis.
Polis menambahkan bahwa negara bagian telah memberi tahu pemerintah federal tentang penemuan itu.
Tujuan Biden untuk memastikan bahwa 100 juta vaksinasi diberikan pada akhir hari ke-100 masa jabatannya berarti harus dilakukan peningkatan vaksinasi. "Perlu peningkatan lima hingga enam kali lipat dari kecepatan saat ini menjadi 1 juta suntikan sehari," papar Biden.
Menurut Biden, target itu membutuhkan persetujuan Kongres untuk pendanaan tambahan.
“Bahkan pada tingkat yang begitu ambisius, masih perlu waktu berbulan-bulan bagi mayoritas orang Amerika untuk divaksinasi,” papar Biden.
Dia menambahkan situasinya mungkin tidak akan membaik hingga Maret.
Biden juga berencana menerapkan Undang-Undang (UU) Produksi Pertahanan, yang memberi presiden kekuatan untuk memperluas produksi industri bahan atau produk utama untuk keamanan nasional atau alasan lain, demi mempercepat produksi bahan vaksin.
Trump sendiri telah menerapkan UU itu selama pandemi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda