Yaman Umumkan Pembentukan Pemerintahan Baru
Sabtu, 19 Desember 2020 - 13:28 WIB
SANAA - Sebuah pemerintahan baru telah dibentuk di Yaman, menurut laporan televisi pemerintah. Hal itu tidak terlepas dari perkembangan terbaru negara itu yang mengadopsi Perjanjian Riyadh yang mengatur struktur pembagian kekuasaan antara Dewan Transisi Selatan dan pemerintah Yaman.
Diplomat Yaman Ahmad Awad bin Mubarak ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Yaman yang baru. Mubarak sebelumnya menjabat sebagai duta besar Yaman untuk Amerika Serikat (AS).
Sedangkan Letnan Jenderal Mohammed Ali al-Maqdashi telah ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan baru Yaman di bawah formasi pemerintahan baru. Al-Maqdashi sebelumnya adalah kepala staf Angkatan Bersenjata Yaman.
Sementara Mayor Jenderal Yaman Ibrahim Haydan telah ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri Yaman seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (19/12/2020).(Baca juga: Prancis Tutupi Kejahatan UEA di Penjara Rahasia Yaman )
Arab Saudi memperkenalkan Perjanjian Riyadh pada November 2019 untuk mencoba mengakhiri perselisihan di selatan negara yang muncul pada 2017 antara pemerintah Yaman yang diakui PBB dan separatis Dewan Transisi Selatan (STC).
Sumber Koalisi Arab mengatakan awal pekan lalu bahwa pemerintah baru Yaman akan dibentuk segera setelah transfer militer di bawah Perjanjian Riyadh selesai.(Baca juga: Gunakan Rudal Iran, Houthi Serang Fasilitas Minyak Arab Saudi )
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
Diplomat Yaman Ahmad Awad bin Mubarak ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Yaman yang baru. Mubarak sebelumnya menjabat sebagai duta besar Yaman untuk Amerika Serikat (AS).
Sedangkan Letnan Jenderal Mohammed Ali al-Maqdashi telah ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan baru Yaman di bawah formasi pemerintahan baru. Al-Maqdashi sebelumnya adalah kepala staf Angkatan Bersenjata Yaman.
Sementara Mayor Jenderal Yaman Ibrahim Haydan telah ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri Yaman seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (19/12/2020).(Baca juga: Prancis Tutupi Kejahatan UEA di Penjara Rahasia Yaman )
Arab Saudi memperkenalkan Perjanjian Riyadh pada November 2019 untuk mencoba mengakhiri perselisihan di selatan negara yang muncul pada 2017 antara pemerintah Yaman yang diakui PBB dan separatis Dewan Transisi Selatan (STC).
Sumber Koalisi Arab mengatakan awal pekan lalu bahwa pemerintah baru Yaman akan dibentuk segera setelah transfer militer di bawah Perjanjian Riyadh selesai.(Baca juga: Gunakan Rudal Iran, Houthi Serang Fasilitas Minyak Arab Saudi )
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
(ber)
tulis komentar anda