Biden Perintahkan Gedung Putih 'Mengusir' Trump dan Jejak COVID-nya
Senin, 14 Desember 2020 - 13:42 WIB
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memerintahkan Gedung Putih untuk "mengusir" Donald Trump dengan pembersihan secara mendalam karena tim presiden Amerika itu "penuh dengan virus corona baru (COVID-19)".
Presiden terpilih akan pindah ke rumah besar itu setelah pelantikannya pada 20 Januari dan Trump dengan timnya harus mulai mengemasi tas-tas mereka dan pergi. (Baca: Media Israel: Indonesia Sangat Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel )
Biden dilaporkan telah memerintahkan 132 kamar seluas 5110 sqm benar-benar didisinfeksi dengan benar sebelum dia pindah karena kekhawatiran akan terinfeksi COVID-19.
Pembersih dalam jas hazmat dilaporkan akan membersihkannya dalam waktu lima jam antara Trump keluar dan presiden baru masuk.
Perintah itu muncul setelah serangkaian COVID-19 mewabah di Gedung Putih, termasuk menginfeksi Presiden Trump pada Oktober lalu.
Trump dan pemerintahannya dikritik karena bersikap sembrono terhadap virus tersebut, termasuk menjadi tuan rumah pesta selama musim Natal.
“Pemerintahan Trump telah diliputi oleh virus corona. Keluarga Biden tidak mau mengambil risiko," salah satu anggota tim transisi Biden yang tak disebutkan namanya, seperti dilaporkan Mail Online, Senin (14/12/2020). (Baca juga: Bos Geng Motor Rebels Ditembak Mati Picu Kekhawatiran Perang Besar-besaran )
“Seluruh properti akan dibersihkan secara menyeluruh untuk mengganti gagang pintu dan menghilangkan perabotan yang lembut," katanya.
"Virus dapat bertahan di permukaan yang keras sehingga seluruh kediaman dan kantor eksekutif akan dibersihkan dengan disinfektan untuk menghilangkan jejak apa pun dari Tim Trump," imbuh dia.
Sejarawan Gedung Putih Kate Andersen Brower mengatakan kepada CNN bahwa Biden akan memiliki tim yang terdiri dari 95 staf untuk mengemas dan membersihkan semuanya setelah Trump pergi dari Gedung Putih.
"Presiden dan Ibu Negara yang akan datang dapat memilih furnitur baru mereka dari gudang rahasia," ujarnya.
Trump, bagaimanapun, terus mengecam hasil pemilu karena dia mengklaim tanpa bukti bahwa dia menang secara “telak” dan pemilu itu dicurangi.
Rencana pembersihan oleh Tim Biden akan membuat kontraktor mendisinfeksi secara menyeluruh semua furnitur, gagang pintu, pegangan tangan, dan sakelar lampu di Gedung Putih.
Nicole Lurie, mantan staf untuk mantan Presiden Barack Obama, mulai mengerjakan rencana penanganan COVID-19 dari Tim Biden dan mengatakan pemerintahan baru akan memiliki sikap terhadap virus yang merupakan "kebalikan" dari Tim Trump.
Yohannes Abraham, direktur eksekutif tim transisi Biden, menambahkan: “Ini adalah situasi yang dinamis dengan pandemi."
“Tapi saya pikir Anda akan melihat kepatuhan dan komitmen yang sama persis terhadap sains menjaga keamanan tim seperti yang Anda lihat selama kampanye dan transisi, Anda akan melihatnya saat kita memasuki ruang fisik.”
Presiden terpilih akan pindah ke rumah besar itu setelah pelantikannya pada 20 Januari dan Trump dengan timnya harus mulai mengemasi tas-tas mereka dan pergi. (Baca: Media Israel: Indonesia Sangat Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel )
Biden dilaporkan telah memerintahkan 132 kamar seluas 5110 sqm benar-benar didisinfeksi dengan benar sebelum dia pindah karena kekhawatiran akan terinfeksi COVID-19.
Pembersih dalam jas hazmat dilaporkan akan membersihkannya dalam waktu lima jam antara Trump keluar dan presiden baru masuk.
Perintah itu muncul setelah serangkaian COVID-19 mewabah di Gedung Putih, termasuk menginfeksi Presiden Trump pada Oktober lalu.
Trump dan pemerintahannya dikritik karena bersikap sembrono terhadap virus tersebut, termasuk menjadi tuan rumah pesta selama musim Natal.
“Pemerintahan Trump telah diliputi oleh virus corona. Keluarga Biden tidak mau mengambil risiko," salah satu anggota tim transisi Biden yang tak disebutkan namanya, seperti dilaporkan Mail Online, Senin (14/12/2020). (Baca juga: Bos Geng Motor Rebels Ditembak Mati Picu Kekhawatiran Perang Besar-besaran )
“Seluruh properti akan dibersihkan secara menyeluruh untuk mengganti gagang pintu dan menghilangkan perabotan yang lembut," katanya.
"Virus dapat bertahan di permukaan yang keras sehingga seluruh kediaman dan kantor eksekutif akan dibersihkan dengan disinfektan untuk menghilangkan jejak apa pun dari Tim Trump," imbuh dia.
Sejarawan Gedung Putih Kate Andersen Brower mengatakan kepada CNN bahwa Biden akan memiliki tim yang terdiri dari 95 staf untuk mengemas dan membersihkan semuanya setelah Trump pergi dari Gedung Putih.
"Presiden dan Ibu Negara yang akan datang dapat memilih furnitur baru mereka dari gudang rahasia," ujarnya.
Trump, bagaimanapun, terus mengecam hasil pemilu karena dia mengklaim tanpa bukti bahwa dia menang secara “telak” dan pemilu itu dicurangi.
Rencana pembersihan oleh Tim Biden akan membuat kontraktor mendisinfeksi secara menyeluruh semua furnitur, gagang pintu, pegangan tangan, dan sakelar lampu di Gedung Putih.
Nicole Lurie, mantan staf untuk mantan Presiden Barack Obama, mulai mengerjakan rencana penanganan COVID-19 dari Tim Biden dan mengatakan pemerintahan baru akan memiliki sikap terhadap virus yang merupakan "kebalikan" dari Tim Trump.
Yohannes Abraham, direktur eksekutif tim transisi Biden, menambahkan: “Ini adalah situasi yang dinamis dengan pandemi."
“Tapi saya pikir Anda akan melihat kepatuhan dan komitmen yang sama persis terhadap sains menjaga keamanan tim seperti yang Anda lihat selama kampanye dan transisi, Anda akan melihatnya saat kita memasuki ruang fisik.”
(min)
tulis komentar anda