AS Siap Jual Senjata Rp14,1 T ke Maroko usai Berdamai dengan Israel
Sabtu, 12 Desember 2020 - 10:31 WIB
WASHINGTON - Administrasi Presiden Donald Trump bersiap menjual drone canggih dan senjata presisi Amerika Serikat (AS) senilai USD1 miliar (Rp14,1 triliun) ke Kerajaan Maroko. Langkah itu diambil Washington setelah kerajaan tersebut berdamai atau menormalisasi hubungan dengan Israel.
Pemerintah Trump telah mengirimkan pemberitahuan kepada Kongres tentang opsi penjualan senjata tersebut. Sumber yang mengetahui pemberitahuan itu telah memberikan konfirmasi kepada Reuters,yang dilansir Sabtu (12/12/2020).
Menurut sumber tersebut, kesepakatan penjualan yang akan ditawarkan AS mencakup empat drone MQ-9B SeaGuardian yang dibuat oleh General Atomics dan amunisi presisi Hellfire, Paveway dan JDAM yang dibuat oleh Lockheed Martin, Raytheon dan Boeing.
Reuters pertama kali melaporkan pada hari Kamis bahwa Washington sedang merundingkan penjualan dan akan segera memberi tahu Kongres. (Baca: Jumlah Pemeluk Islam di Israel Meningkat, Ini Penyebabnya )
Berita tentang kesepakatan itu datang ketika Gedung Putih mengumumkan kesepakatan normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel yang ditengahi AS.
Awal tahun ini AS menawarkan penjualan jet tempur siluman F-35 ke Uni Emirat Arab (UEA) setelah negara Arab itu melakukan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Kongres diberi tahu tentang kesepakatan senjata internasional utama dan diberi kesempatan untuk meninjaunya sebelum disetujui. Di bawah undang-undang ekspor senjata AS, anggota Kongres dapat mencoba memblokir penjualan tersebut dengan menawarkan resolusi ketidaksetujuan, tetapi sumber itu mengatakan tidak ada masalah dalam kasus penjualan senjata kepada Maroko.
Kesepakatan dengan Maroko akan menjadi salah satu penjualan drone pertama setelah pemerintahan Trump bergerak maju dengan rencana untuk menjual lebih banyak drone ke lebih banyak negara dengan menafsirkan kembali perjanjian kontrol senjata internasional yang disebut Rezim Kontrol Teknologi Rudal (MTCR).
Penjualan drone musim gugur ini berlanjut ke Taiwan dan Uni Emirat Arab. Upaya untuk memblokir penjualan ke UEA gagal di Senat AS pada hari Rabu lalu.
Pemerintah Trump telah mengirimkan pemberitahuan kepada Kongres tentang opsi penjualan senjata tersebut. Sumber yang mengetahui pemberitahuan itu telah memberikan konfirmasi kepada Reuters,yang dilansir Sabtu (12/12/2020).
Menurut sumber tersebut, kesepakatan penjualan yang akan ditawarkan AS mencakup empat drone MQ-9B SeaGuardian yang dibuat oleh General Atomics dan amunisi presisi Hellfire, Paveway dan JDAM yang dibuat oleh Lockheed Martin, Raytheon dan Boeing.
Reuters pertama kali melaporkan pada hari Kamis bahwa Washington sedang merundingkan penjualan dan akan segera memberi tahu Kongres. (Baca: Jumlah Pemeluk Islam di Israel Meningkat, Ini Penyebabnya )
Berita tentang kesepakatan itu datang ketika Gedung Putih mengumumkan kesepakatan normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel yang ditengahi AS.
Awal tahun ini AS menawarkan penjualan jet tempur siluman F-35 ke Uni Emirat Arab (UEA) setelah negara Arab itu melakukan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Kongres diberi tahu tentang kesepakatan senjata internasional utama dan diberi kesempatan untuk meninjaunya sebelum disetujui. Di bawah undang-undang ekspor senjata AS, anggota Kongres dapat mencoba memblokir penjualan tersebut dengan menawarkan resolusi ketidaksetujuan, tetapi sumber itu mengatakan tidak ada masalah dalam kasus penjualan senjata kepada Maroko.
Kesepakatan dengan Maroko akan menjadi salah satu penjualan drone pertama setelah pemerintahan Trump bergerak maju dengan rencana untuk menjual lebih banyak drone ke lebih banyak negara dengan menafsirkan kembali perjanjian kontrol senjata internasional yang disebut Rezim Kontrol Teknologi Rudal (MTCR).
Penjualan drone musim gugur ini berlanjut ke Taiwan dan Uni Emirat Arab. Upaya untuk memblokir penjualan ke UEA gagal di Senat AS pada hari Rabu lalu.
(min)
tulis komentar anda