Kasus Corona Menurun, Australia Buka Kembali Aktivitas Belajar Mengajar
Rabu, 13 Mei 2020 - 08:25 WIB
SYDNEY - Negara bagian Victoria, Australia, akan membuka kembali aktivitas belajar mengajar di ruang kelas pada 27 Mei mendatang. Hal itu diungkapkan Gubernur Daniel Andrews setelah melakukan perundingan dengan berbagai pihak.
Pembukaan sekolah itu akan dilakukan secara bertahap dalam waktu yang sudah ditentukan, mulai dari mahasiswa terlebih dahulu hingga siswa taman kanak-kanak kemudian.
Sebelumnya Andrews dikritik pihak oposisi karena dianggap sangat lambat dalam mengambil keputusan, termasuk dalam pembukaan sekolah. Penentuan ini penting karena menyangkut masa depan ekonomi Australia.
Pemerintah Victoria sebelumnya berencana membuka kembali sekolah pada awal Juni. Namun, setelah dikritik oposisi, kini rencana itu diubah menjadi sepekan lebih awal. Menurut data kesehatan, angka infeksi virus corona Covid-19 telah melambat di Victoria.
"Saya memiliki tiga anak yang masih sekolah yang kini belajar dari rumah. Saya tahu dan mengerti hal ini tidaklah mudah. Namun, langkah itu telah memberikan perbedaan terhadap jumlah kasus Covid-19 di Victoria," ujar Andrews. (Baca: Bill Gates Mengaku Ingin Peringatkan Trump Tentang Pandemi pada 2016)
Meski akan segera dibuka, setiap sekolah diwajibkan menaati arahan dan peraturan yang dibentuk pemerintah. Beberapa di antaranya menunda terlebih dahulu kegiatan makan bersama, menjaga kebersihan, dan melakukan pembatasan sosial.
Victoria merupakan negara bagian terakhir di Australia yang berencana memulihkan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Sebelumnya beberapa negara bagian di Australia menerapkan sistem lockdown untuk menanggulangi Covid-19.
Negara bagian New South Wales juga sudah membuka sekolah awal pekan ini, tapi belum sepenuhnya normal. Siswa hanya diperbolehkan masuk kelas sepekan sekali dengan persyaratan dan peraturan yang ketat.
Sampai saat ini jumlah pasien Covid-19 di Australia mencapai 7.000, 97 di antaranya tewas. New South Wales dan Victoria merupakan dua negara bagian yang terdampak paling buruk di antara negara bagian lainnya di Australia.
Pembukaan sekolah itu akan dilakukan secara bertahap dalam waktu yang sudah ditentukan, mulai dari mahasiswa terlebih dahulu hingga siswa taman kanak-kanak kemudian.
Sebelumnya Andrews dikritik pihak oposisi karena dianggap sangat lambat dalam mengambil keputusan, termasuk dalam pembukaan sekolah. Penentuan ini penting karena menyangkut masa depan ekonomi Australia.
Pemerintah Victoria sebelumnya berencana membuka kembali sekolah pada awal Juni. Namun, setelah dikritik oposisi, kini rencana itu diubah menjadi sepekan lebih awal. Menurut data kesehatan, angka infeksi virus corona Covid-19 telah melambat di Victoria.
"Saya memiliki tiga anak yang masih sekolah yang kini belajar dari rumah. Saya tahu dan mengerti hal ini tidaklah mudah. Namun, langkah itu telah memberikan perbedaan terhadap jumlah kasus Covid-19 di Victoria," ujar Andrews. (Baca: Bill Gates Mengaku Ingin Peringatkan Trump Tentang Pandemi pada 2016)
Meski akan segera dibuka, setiap sekolah diwajibkan menaati arahan dan peraturan yang dibentuk pemerintah. Beberapa di antaranya menunda terlebih dahulu kegiatan makan bersama, menjaga kebersihan, dan melakukan pembatasan sosial.
Victoria merupakan negara bagian terakhir di Australia yang berencana memulihkan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Sebelumnya beberapa negara bagian di Australia menerapkan sistem lockdown untuk menanggulangi Covid-19.
Negara bagian New South Wales juga sudah membuka sekolah awal pekan ini, tapi belum sepenuhnya normal. Siswa hanya diperbolehkan masuk kelas sepekan sekali dengan persyaratan dan peraturan yang ketat.
Sampai saat ini jumlah pasien Covid-19 di Australia mencapai 7.000, 97 di antaranya tewas. New South Wales dan Victoria merupakan dua negara bagian yang terdampak paling buruk di antara negara bagian lainnya di Australia.
tulis komentar anda