Petani India Turun ke Jalan, Protes Liberalisasi Modi

Selasa, 08 Desember 2020 - 17:40 WIB
Petani di seluruh India turun ke jalan, memprotes undang-undang baru yang meliberalisasi pasar pertanian, Selasa (8/12/2020). Foto/Al Jazeera
NEW DELHI - Petani di seluruh India turun ke jalan, memprotes undang-undang baru yang meliberalisasi pasar pertanian, Selasa (8/12/2020). Aksi dilakukan setelah organisasi pertanian menyerukan pemogokan nasional pasca pembicaraan yang tidak meyakinkan dengan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi .

Di negara bagian timur dan barat, petani memblokir jalan dan berjongkok di rel kereta api, memaksa para pekerja menunda pekerjaannya, dan mencegah pengiriman barang ke pasar.

Para petani dari negara bagian Punjab dan Haryana di utara, yang bertetangga dengan New Delhi, telah berada di garis depan agitasi sejak bulan lalu, dan telah mendirikan kamp-kamp protes di dalam dan sekitar ibu kota.



"Kami tidak akan mengizinkan pemerintah mengubah aturan karena mereka ingin merugikan pendapatan petani dengan mengisi kantong perusahaan besar," kata Gurwinder Singh, petani berusia 66 tahun dari Punjab, negara bagian yang dikenal sebagai "mangkuk makanan" India seperti dilansir dari Reuters.

Reformasi yang diberlakukan pada bulan September lalu melonggarkan aturan seputar penjualan, penetapan harga dan penyimpanan hasil pertanian yang telah melindungi petani dari pasar bebas yang tidak terkekang selama beberapa dekade.(Baca juga: Covid-19 Belum Reda, Penyakit Misterius Serang 350 Orang di India )

Yakin akan harga dasar, sebagian besar saat ini menjual sebagian besar produk mereka di pasar grosir yang dikendalikan pemerintah, yang dikenal sebagai mandis.

Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa mengatakan reformasi tidak akan merugikan pendapatan petani. Pembicaraan lebih lanjut antara pemerintah dan organisasi petani dijadwalkan pada hari Rabu.

Sementara itu, media sosial telah menjadi corong untuk memberikan simpati kepada para petani di antara diaspora India di luar negeri. Selama beberapa hari terakhir, ribuan orang melakukan aksi protes untuk mendukung para petani di luar kedutaan India di pusat kota London.

Di tengah pandemi virus Corona, situs protes di sekitar New Delhi telah berubah menjadi kamp, dengan seluruh keluarga memasak dan tidur di tempat terbuka serta organisasi keagamaan Sikh memberi mereka masker wajah, air, dan makanan.

Setidaknya 20 partai oposisi regional dan nasional mendukung seruan pemogokan tersebut.(Baca juga: Dituduh Ajak Wanita Hindu Peluk Islam, Pria Muslim India Ditangkap )

"Ini akan menjadi mimpi buruk jika akan ada kerusuhan serius selama pandemi," kata seorang birokrat senior Kementerian Dalam Negeri India yang mengawasi keamanan kepada Reuters tanpa menyebut nama.

Ia memperingatkan bahwa polisi telah diberi wewenang untuk menggunakan meriam air atau gas air mata untuk membubarkan tempat protes yang terlalu ramai.
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More