Waspada! India Laporkan Kasus Pertama Strain Mpox yang Mematikan
loading...
A
A
A
NEW DELHI - India melaporkan kasus pertama strain mpox clade 1, menurut media lokal, mengutip sumber resmi. Varian baru tersebut diyakini sangat mudah menular dan telah dikaitkan dengan wabah mpox di Afrika.
“Virus tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, terdeteksi pada seorang pria berusia 38 tahun dari negara bagian selatan Kerala yang baru saja kembali dari Dubai,” ungkap laporan pada Senin (23/9/2024).
“Sampel pasien dikirim untuk pengujian setelah ia mengalami demam dan ruam mirip dengan cacar air," papar sumber resmi yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita ANI.
Veena George, menteri kesehatan negara bagian tersebut, mengatakan "fasilitas isolasi telah didirikan di semua distrik, dan pemantauan telah diperkuat, termasuk di bandara" setelah kasus tersebut dilaporkan.
Bulan lalu, India melaporkan kasus mpox clade 2 pertamanya di Delhi. Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menyatakan pada saat itu bahwa pemerintah "terus memantau" situasi tersebut.
Kementerian Kesehatan India telah menginstruksikan otoritas bandara dan pelabuhan darat untuk tetap waspada terhadap penumpang internasional yang menunjukkan gejala mpox, kantor berita PTI melaporkan.
Clade I dikaitkan dengan angka kematian hingga 10%, sedangkan strain klade 2 memiliki angka kematian kurang dari 1%, menurut para ahli.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Agustus mendeklarasikan mpox sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC)" karena lonjakannya di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan sejumlah negara di Afrika yang terus bertambah.
Dari sekitar 500 korban, sebagian besar telah dilaporkan di DRC. Virus ini menyebar terutama melalui kontak antarmanusia.
Ini adalah kedua kalinya WHO mendeklarasikan mpox, yang berasal dari Afrika, sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat.
“Virus tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, terdeteksi pada seorang pria berusia 38 tahun dari negara bagian selatan Kerala yang baru saja kembali dari Dubai,” ungkap laporan pada Senin (23/9/2024).
“Sampel pasien dikirim untuk pengujian setelah ia mengalami demam dan ruam mirip dengan cacar air," papar sumber resmi yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita ANI.
Veena George, menteri kesehatan negara bagian tersebut, mengatakan "fasilitas isolasi telah didirikan di semua distrik, dan pemantauan telah diperkuat, termasuk di bandara" setelah kasus tersebut dilaporkan.
Bulan lalu, India melaporkan kasus mpox clade 2 pertamanya di Delhi. Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menyatakan pada saat itu bahwa pemerintah "terus memantau" situasi tersebut.
Kementerian Kesehatan India telah menginstruksikan otoritas bandara dan pelabuhan darat untuk tetap waspada terhadap penumpang internasional yang menunjukkan gejala mpox, kantor berita PTI melaporkan.
Clade I dikaitkan dengan angka kematian hingga 10%, sedangkan strain klade 2 memiliki angka kematian kurang dari 1%, menurut para ahli.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Agustus mendeklarasikan mpox sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC)" karena lonjakannya di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan sejumlah negara di Afrika yang terus bertambah.
Dari sekitar 500 korban, sebagian besar telah dilaporkan di DRC. Virus ini menyebar terutama melalui kontak antarmanusia.
Ini adalah kedua kalinya WHO mendeklarasikan mpox, yang berasal dari Afrika, sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat.