Iran Akan Buka Semua Masjid di Tengah Meningkatnya Pandemi
Selasa, 12 Mei 2020 - 17:41 WIB
TEHERAN - Semua masjid di Iran akan dibuka kembali pada Selasa waktu setempat. Ini adalah langkah lebih lanjut dalam rencana pemerintah Iran untuk mengurangi pembatasan yang bertujuan menahan penyebaran virus Corona baru.
"Keputusan untuk membuka kembali masjid itu dibuat dengan berkonsultasi dengan kementerian kesehatan," bunyi laporan kantor berita Iran IRIB mengutip direktur Organisasi Pengembangan Islam, Mohammad Qomi, yang dinukil Reuters, Selasa (12/5/2020).
Langkah ini dilakukan meskipun beberapa bagian negara di negara itu terjadi peningkatan infeksi virus Corona baru.
Kantor berita Iran lainnya, Tasnim, melaporkan pada hari Minggu bahwa sebuah distrik di Iran barat daya telah dikunci untuk mencegah penyebaran virus Corona baru. Mengutip gubernur provinsi Khuzestan, tempat distrik itu berada, telah terjadi peningkatan tajam dalam kasus-kasus baru di seluruh provinsi.
Jumat lalu, ibadah salat Jumat telah diperbolehkan di 180 kota di Iran dan kota-kota yang dianggap berisiko rendah terhadap penularan virus Corona setelah ditutup selama dua bulan, media pemerintah melaporkan. (Baca: Di Tengah Pandemi COVID-19, Iran Izinkan Salat Jumat di 180 Kota )
Dimulainya kembali salat Jumat - yang masih dilarang di Ibu Kota Teheran dan beberapa kota besar lainnya - mengikuti pembukaan kembali 132 masjid di sejumlah wilayah yang secara konsisten bebas dari virus pada Senin lalu.
Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Minggu mengatakan sekolah akan dibuka kembali minggu depan, menurut situs resmi kepresidenan.
Iran telah mencabut larangan perjalanan antar kota dan mal, dan pusat perbelanjaan telah kembaliu melanjutkan kegiatannya.
Jumlah total kematian akibat virus Corona di Iran sendiri meningkat 45 dalam 24 jam terakhir menjadi 6.685, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur mengatakan dalam sebuah pernyataan di stasiun TV pemerintah. Jumlah total kasus yang didiagnosis di negara ini telah mencapai 109.286.
Iran, salah satu negara di Timur Tengah yang paling terpukul oleh virus Corona baru, telah mulai melonggarkan pembatasan pada kehidupan normal untuk menjaga ekonominya tetap berdetak. Kondisi ekonomi Iran telah terpuruk akibat sanksi AS.
Namun para pejabat kesehatan telah berulang kali memperingatkan bahwa pelonggaran pembatasan dapat menyebabkan lonjakan jumlah kasus infeksi baru.
"Keputusan untuk membuka kembali masjid itu dibuat dengan berkonsultasi dengan kementerian kesehatan," bunyi laporan kantor berita Iran IRIB mengutip direktur Organisasi Pengembangan Islam, Mohammad Qomi, yang dinukil Reuters, Selasa (12/5/2020).
Langkah ini dilakukan meskipun beberapa bagian negara di negara itu terjadi peningkatan infeksi virus Corona baru.
Kantor berita Iran lainnya, Tasnim, melaporkan pada hari Minggu bahwa sebuah distrik di Iran barat daya telah dikunci untuk mencegah penyebaran virus Corona baru. Mengutip gubernur provinsi Khuzestan, tempat distrik itu berada, telah terjadi peningkatan tajam dalam kasus-kasus baru di seluruh provinsi.
Jumat lalu, ibadah salat Jumat telah diperbolehkan di 180 kota di Iran dan kota-kota yang dianggap berisiko rendah terhadap penularan virus Corona setelah ditutup selama dua bulan, media pemerintah melaporkan. (Baca: Di Tengah Pandemi COVID-19, Iran Izinkan Salat Jumat di 180 Kota )
Dimulainya kembali salat Jumat - yang masih dilarang di Ibu Kota Teheran dan beberapa kota besar lainnya - mengikuti pembukaan kembali 132 masjid di sejumlah wilayah yang secara konsisten bebas dari virus pada Senin lalu.
Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Minggu mengatakan sekolah akan dibuka kembali minggu depan, menurut situs resmi kepresidenan.
Iran telah mencabut larangan perjalanan antar kota dan mal, dan pusat perbelanjaan telah kembaliu melanjutkan kegiatannya.
Jumlah total kematian akibat virus Corona di Iran sendiri meningkat 45 dalam 24 jam terakhir menjadi 6.685, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur mengatakan dalam sebuah pernyataan di stasiun TV pemerintah. Jumlah total kasus yang didiagnosis di negara ini telah mencapai 109.286.
Iran, salah satu negara di Timur Tengah yang paling terpukul oleh virus Corona baru, telah mulai melonggarkan pembatasan pada kehidupan normal untuk menjaga ekonominya tetap berdetak. Kondisi ekonomi Iran telah terpuruk akibat sanksi AS.
Namun para pejabat kesehatan telah berulang kali memperingatkan bahwa pelonggaran pembatasan dapat menyebabkan lonjakan jumlah kasus infeksi baru.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda