Trump Minta Negara Bagian Batalkan Kemenangan Biden

Senin, 07 Desember 2020 - 11:09 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri kampanye pemilihan Senator Partai Republik di Bandara Regional Valdosta, Valdosta, Georgia, kemarin. Foto/Reuters
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Gubernur Negara Bagian Georgia Brian Kempt untuk membatalkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden yang menang di negara bagian tersebut.

Trump meminta Kem untuk meminta sesi khusus dan menunjuk anggota parlemen negara bagian untuk memilih elektoral yang mendukungnya. Dia juga meminta gubernur negara bagian dari Partai Republik itu untuk mengaudit tanda tangan surat suara yang dikirim melalui surat. (Baca: Trump Klaim AS Miliki Rudal Hipersonik Terkuat di Dunia)

Sumber yang enggan disebut namanya menyatakan, Kem menjelaskan dirinya tidak memiliki otoritas untuk mengaudit tanda tangan dan menolak permintaan sesi spesial itu. Laporan tersebut pertama kali dikabarkan The Washington Post. Gedung Putih pun menolak berkomentar.



Akibat penolakan Kem tersebut, Trump pun marah besar. Trump menyerang Kem dan Menteri Negara Bagian Brad Raffensperger pada unggahan di status Twitter. Trump meminta audit tanda tangan pada surat suara yang dikirim melalui pos karena itu bisa memicu kesalahan dan klaim yang merusak proses pemilu. ”Saya meminta audit tanda tangan sebanyak tiga kali,” kata Trump mengacu kepada Kem.

Juru bicara Kem, Cody Hall, membenarkan kalau gubernur Georgia memang berbicang dengan Trump. Dia mengatakan, Trump hanya mengucapkan duka atas meninggalnya Harrison Deal, salah satu staf kampanye di Georgia. (Baca juga: Kemenag Harap Madrasah Jadi Ruang Pembudayaan Pembelajaran)

Langkah Trump menghubungi Kem merupakan upaya terbarunya untuk mengintervensi hasil pemilu 2020. Kabar itu hanya beberapa jam sebelum Presiden Trump berkunjung ke Georgia untuk berkampanye untuk David Perdue dan Kelly Loeffler untuk maju pada perebutan kursi Senat pada Januari mendatang.

Pada awal pekan lalu Hall sudah mengatakan kepada CNN bahwa hukum Georgia memang melarang gubernur untuk mengintervensi pemilu. “Menteri negara bagian yang dipilih secara konstitusi juga memantau pemilu dan tidak bisa menjalankan perintah eksekutif,” kata Hall. Dia menegaskan, Kem akan selalu mengikuti hukum dan meminta menteri negara bagian melakukan langkah yang memiliki alasan.

Biden memang menang di negara bagian Georgia dengan selisih suara hanya 12.000. Dia menjadi kandidat Demokrat yang menang di sana dalam tiga dekade terakhir. Kem sudah menyertifikasi kemenangan Biden pada 20 November lalu setelah audit sekitar lima juta surat suara.

Trump pun berulang kali mengejek Kem karena tidak mau menuruti kehendaknya. Padahal, Kem memang dikenal sebagai pendukung Trump. Trump pernah menyebut Kem sebagai “orang bodoh” dan “pekerjaan gila” saat bercakap melalui telepon. Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengaku dirinya malu karena pernah mendukung Kemp. (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More