Trump Minta Negara Bagian Batalkan Kemenangan Biden
Senin, 07 Desember 2020 - 11:09 WIB
Kemp tidak menghadiri kampanye Trump di Valdosta, Georgia, pada Sabtu malam waktu setempat. Itu karena dia menghadiri kematian salah satu teman dekat keluarganya. Di Georgia, Trump kembali menegaskan diri bahwa dialah pemenang pemilu, menyerang kemp, dan mengatakan pemilihan Senat bisa saja dicurangi.
Itu merupakan penampilan Trump saat kampanye setelah dia dinyatakan kalah dari Biden. “Mereka membohongi dan mencuri pemilu presiden tetapi kita masih bisa memenangkannya. Mereka akan mencoba untuk mencuri pemilu ini (senat) ini,” kata Trump. Para pendukung Trump berteriak, “Kita mencintaimu!” dan “empat tahun lagi”.
Pemilihan senat antara dua senator Republik, David Perdue dan Kelly Loeffler, melawan penantang dari Partai Demokrat, Jon Ossoff dan Raphael Warnock, yang mendapatkan pendanaan yang kuat. Georgia tidak pernah memilih senator dari Partai Demokrat sekitar 20 tahun lamanya. (Baca juga: Joan Mir Tak Kesampingkan Peran Alex Mir)
Pemilu senat di Georgia sangat berarti karena Demokrat membutuhkan kemenangan di senat yang saat ini dikuasai Republik. Jika Republik meraih satu kursi lagi di Georgia, maka mereka akan mendapatkan mayoritas penuh dan bisa memblok agenda legislasi Biden. Itu menjadikan Biden akan berkampanye untuk kandidat Demokrat.
Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang mencoba mengintervensi pemilu dan mengingkari kemenangan lawannya. Padahal, Biden telah memenangkan 306 suara elektoral dan Trump hanya meraih 232 suara elektoral. Para elektoral itu akan bertemu pada 14 Desember mendatang untuk menyatakan hasil pemilu presiden AS.
Tidak berhenti di sana saja, Trump mengatakan akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung secepatnya. Namun, dia tidak menjelaskan detailnya. (Lihat videonya: Tim Satgas Tinombala Memburu Kelompok MIT)
Para pakar hukum melihat tidak ada jalan untuk menggugat hasil pemilu di Mahkamah Agung. Richard Hasen dari Sekolah Hukum UC Irvine menilai tidak jelas apa yang dimaksud Trump. “Saya tidak berpikir langkah tersebut memiliki kesempatan yang baik,” katanya, dilansir Reuters. (Muh Shamil)
Itu merupakan penampilan Trump saat kampanye setelah dia dinyatakan kalah dari Biden. “Mereka membohongi dan mencuri pemilu presiden tetapi kita masih bisa memenangkannya. Mereka akan mencoba untuk mencuri pemilu ini (senat) ini,” kata Trump. Para pendukung Trump berteriak, “Kita mencintaimu!” dan “empat tahun lagi”.
Pemilihan senat antara dua senator Republik, David Perdue dan Kelly Loeffler, melawan penantang dari Partai Demokrat, Jon Ossoff dan Raphael Warnock, yang mendapatkan pendanaan yang kuat. Georgia tidak pernah memilih senator dari Partai Demokrat sekitar 20 tahun lamanya. (Baca juga: Joan Mir Tak Kesampingkan Peran Alex Mir)
Pemilu senat di Georgia sangat berarti karena Demokrat membutuhkan kemenangan di senat yang saat ini dikuasai Republik. Jika Republik meraih satu kursi lagi di Georgia, maka mereka akan mendapatkan mayoritas penuh dan bisa memblok agenda legislasi Biden. Itu menjadikan Biden akan berkampanye untuk kandidat Demokrat.
Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang mencoba mengintervensi pemilu dan mengingkari kemenangan lawannya. Padahal, Biden telah memenangkan 306 suara elektoral dan Trump hanya meraih 232 suara elektoral. Para elektoral itu akan bertemu pada 14 Desember mendatang untuk menyatakan hasil pemilu presiden AS.
Tidak berhenti di sana saja, Trump mengatakan akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung secepatnya. Namun, dia tidak menjelaskan detailnya. (Lihat videonya: Tim Satgas Tinombala Memburu Kelompok MIT)
Para pakar hukum melihat tidak ada jalan untuk menggugat hasil pemilu di Mahkamah Agung. Richard Hasen dari Sekolah Hukum UC Irvine menilai tidak jelas apa yang dimaksud Trump. “Saya tidak berpikir langkah tersebut memiliki kesempatan yang baik,” katanya, dilansir Reuters. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda