Bangkit Usai Pandemi, China Buka Shanghai Disneyland

Selasa, 12 Mei 2020 - 09:05 WIB
Keberadaan kasus-kasus baru memunculkan kekhawatiran adanya gelombang baru penyebaran virus di kota Shulan di Provinsi Jilin. Dari kasus-kasus baru, tujuh kasus diduga terpapar dari luar negara itu, yaitu diduga terinfeksi melalui kehadiran turis asing. (Baca juga: China Marah, Sebut 24 Tuduhan AS soal Covid-19 Tak Masuk Akal)

Secara keseluruhan China terus mengalami penurunan jumlah infeksi baru virus corona. Ada 12 kasus tanpa gejala dan tidak ada kematian baru. Jumlah total kasus virus corona yang dikonfirmasi saat ini di China mencapai 82.918 orang. Adapun jumlah korban meninggal di negara itu yang tercatat tetap 4.633 orang.

Sejumlah negara, seperti AS, sebelumnya mempertanyakan validitas data yang dibuka Pemerintah China. AS juga menuding bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China, meski Intelijen AS sebelumnya menegaskan virus itu bukanlah buatan manusia. Sejak kebijakan lockdown dilonggarkan, sekitar 85 juta warga China berbondong-bondong pergi ke lokasi-lokasi wisata utama di negara itu dalam tiga hari pertama liburan Hari Buruh (May Day) yang berlangsung lima hari, dimulai Jumat lalu (1/5/2020). (Baca juga: AS Tuding China dan Rusia Bekerja Sama Sebar Hoaks Corona)

Dilansir dari kantor berita Reuters, lonjakan pariwisata itu didominasi peningkatan jumlah pelancong dari Wuhan, Beijing, Dalian, Tianjin, dan Jinan, menyusul aturan karantina wilayah yang dilonggarkan karena menurunnya angka Covid-19 di China. Ratusan tempat wisata juga telah dibuka kembali, termasuk di kota terlarang di Beijing.

Aktivitas itu berlangsung setelah kota yang disebut sebagai tempat asal-muasal virus korona itu mengklaim bebas kasus Covid-19 selama 32 hari terakhir. Meski begitu, aktivitas sekolah-sekolah itu dikhususkan untuk siswa kelas 9 dan 12 yang bakal menghadapi ujian akhir jelang musim panas mendatang. Bagi pelajar kelas 12, ujian akhir itu akan menentukan universitas yang bisa dimasuki pada jenjang perguruan tinggi.

Di luar Wuhan, mayoritas pelajar kelas 12 lebih dulu kembali ke sekolah sejak awal Maret lalu. Di seluruh Provinsi Hubei, setiap pelajar wajib menjalani tes virus korona sebelum diizinkan mengikuti aktivitas belajar mengajar. Sementara itu, pihak sekolah diwajibkan menjalankan protokol kesehatan seperti jaga jarak di kelas dan kantin. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More