Perang Teluk Akan Kembali Pecah?

Senin, 30 November 2020 - 10:35 WIB
“Ketika Fakhrizadeh diyakini memainkan peranan penting dalam aktivitas nuklir Iran, program itu tidak mungkin dipegang oleh satu orang. Misalnya, Pasukan Garda Revolusi Iran juga bukan hanya kasus pembunuhan Soleimani semata,” kata Geranmayeh. Dia menegaskan, tujuan pembunuhan Fakhrizadeh tidak ingin melemahkan program nuklir, tetapi melemahkan diplomasi. (Lihat videonya: Langgar Prokes, Kafe Ditutup)

Musuh-musuh Iran sangat ingin mengetahui bagaimana respons Iran dengan pembunuhan ilmuwan tersebut? Apakah Iran akan menahan urat syarafnya untuk melakukan serangan. Serangan balasan tentunya akan membuat pemerintahan Biden semakin sulit bernegosiasi dan situasi menjadi semakin kompleks yang dihadapi AS mendatang. Semua itu merupakan strategi Trump untuk menjegal diplomasi Biden mendatang.

Pembunuhan Fakhrizadeh bukan tekanan terakhir selama beberapa hari era Trump yang akan berakhir pada pertengahan Januari mendatang. “Permasalahannya adalah kamu ingin terus menekan tombol meskipun itu telah berjalan,” ujar Esfandiary. Dia mengungkapkan, kelompok garis keras yang menguasai pemerintah Iran diperkirakan tidak akan menahan diri dengan pembunuhan mereka. Mereka diprediksi akan membalas dendam. (Andika H Mustaqim)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More