Pakar: Konsumsi Alkohol Berlebih Tingkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19
Selasa, 12 Mei 2020 - 06:29 WIB
WASHINGTON - Sejumlah pakar memperingatkan bahwa minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko tertular Covid-19. Peringatan ini dikeluarkan di tengah laporan bahwa konsumsi alkohol terus meningkat di tengah pandemi.
Nina Radcliff, seorang dokter asal New Jersey, menuturkan, meskipun mudah bagi orang untuk minum lebih banyak daripada biasanya pada saat-saat ini ketika lebih dari seperempat populasi dunia terkunci, penting untuk berhati-hati dan memantau penggunaan alkohol.
(Baca: Ini Beberapa Cara Berhenti dari Kebiasaan Mengonsumsi Alkohol )
"Selain menyebabkan mabuk, yang dapat membuat Anda kesal atau membuat keputusan yang buruk, konsumsi alkohol dapat menghambat sistem kekebalan tubuh Anda," kata Radcliff, seperti dilansir Al Arabiya.
Sementara itu, menurut Kaveh Khoshnood dari School of Public Health Yale University, kecemasan dan ketakutan yang terkait dengan pandemi ini mendorong beberapa orang untuk berperilaku merugikan diri sendiri, dan penggunaan alkohol tampaknya akan meningkat.
"Beberapa orang tidak tahu bagaimana mengelola kecemasan dan ketakutan mereka dan beralih ke penggunaan narkoba untuk memberi mereka bantuan sementara," ucapnya.
Mayo Clinic, yang merupakan rumah sakit nomor satu di Amerika berdasarkan US News & World Report, mengatakan bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mempersulit tubuh seseorang untuk melawan penyakit, yang meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Sistem kekebalan yang melemah tidak hanya berarti peningkatan risiko terinfeksi virus corona, tetapi juga dapat meningkatkan keparahan penyakit coronavirus, yang dikenal sebagai COVID-19.
"Jika Anda terkena virus korona, penggunaan alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan penyakit parah," ucap Arthur Reingold, kepala divisi epidemiologi dan biostatistik di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Berkeley.
Karena Covid-19 adalah sebuah penyakit baru, banyak orang di seluruh dunia bereksperimen dengan pengobatan rumahan, termasuk minum alkohol, dalam upaya untuk menangkal infeksi.
(Baca: 6 Gaya Hidup untuk Hidup Lebih Sehat )
Puluhan telah meninggal karena keracunan alkohol di Iran dalam upaya untuk mencegah penularan virus Corona. Pada pertengahan Maret, seorang anak di Iran mengalami koma dan kehilangan penglihatannya setelah diberi alkohol oleh keluarganya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengeluarkan pernyataan di media sosial yang menghilangkan mitos bahwa minum alkohol mencegah virus Corona.
"Tidak, minum alkohol tidak melindungi Anda dari infeksi Covid-19. Alkohol harus selalu dikonsumsi dalam jumlah sedang dan orang-orang yang tidak minum alkohol tidak boleh mulai minum dalam upaya untuk mencegah infeksi," jelas WHO.
Nina Radcliff, seorang dokter asal New Jersey, menuturkan, meskipun mudah bagi orang untuk minum lebih banyak daripada biasanya pada saat-saat ini ketika lebih dari seperempat populasi dunia terkunci, penting untuk berhati-hati dan memantau penggunaan alkohol.
(Baca: Ini Beberapa Cara Berhenti dari Kebiasaan Mengonsumsi Alkohol )
"Selain menyebabkan mabuk, yang dapat membuat Anda kesal atau membuat keputusan yang buruk, konsumsi alkohol dapat menghambat sistem kekebalan tubuh Anda," kata Radcliff, seperti dilansir Al Arabiya.
Sementara itu, menurut Kaveh Khoshnood dari School of Public Health Yale University, kecemasan dan ketakutan yang terkait dengan pandemi ini mendorong beberapa orang untuk berperilaku merugikan diri sendiri, dan penggunaan alkohol tampaknya akan meningkat.
"Beberapa orang tidak tahu bagaimana mengelola kecemasan dan ketakutan mereka dan beralih ke penggunaan narkoba untuk memberi mereka bantuan sementara," ucapnya.
Mayo Clinic, yang merupakan rumah sakit nomor satu di Amerika berdasarkan US News & World Report, mengatakan bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mempersulit tubuh seseorang untuk melawan penyakit, yang meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Sistem kekebalan yang melemah tidak hanya berarti peningkatan risiko terinfeksi virus corona, tetapi juga dapat meningkatkan keparahan penyakit coronavirus, yang dikenal sebagai COVID-19.
"Jika Anda terkena virus korona, penggunaan alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan penyakit parah," ucap Arthur Reingold, kepala divisi epidemiologi dan biostatistik di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Berkeley.
Karena Covid-19 adalah sebuah penyakit baru, banyak orang di seluruh dunia bereksperimen dengan pengobatan rumahan, termasuk minum alkohol, dalam upaya untuk menangkal infeksi.
(Baca: 6 Gaya Hidup untuk Hidup Lebih Sehat )
Puluhan telah meninggal karena keracunan alkohol di Iran dalam upaya untuk mencegah penularan virus Corona. Pada pertengahan Maret, seorang anak di Iran mengalami koma dan kehilangan penglihatannya setelah diberi alkohol oleh keluarganya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengeluarkan pernyataan di media sosial yang menghilangkan mitos bahwa minum alkohol mencegah virus Corona.
"Tidak, minum alkohol tidak melindungi Anda dari infeksi Covid-19. Alkohol harus selalu dikonsumsi dalam jumlah sedang dan orang-orang yang tidak minum alkohol tidak boleh mulai minum dalam upaya untuk mencegah infeksi," jelas WHO.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda