Pompeo Siap Tunaikan Janji Transisi Pemerintahan ke Joe Biden
Sabtu, 28 November 2020 - 02:10 WIB
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, departemen yang dipimpinnya akan menghormati janji Presiden Donald Trump awal pekan ini untuk memulai transisi dengan pemerintahan Joe Biden . Pernyataan itu dilontarkannya beberapa minggu setelah menyatakan Trump akan memenangkan masa jabatan kedua.
"Hal-hal yang diharuskan oleh Presiden agar kami lakukan sesuai dengan keputusan yang dibuat GSA kemarin, kami akan melakukan semua itu," kata Pompeo, mengacu pada Administrasi Layanan Umum, yang menyediakan ruang kantor bagi tim transisi kepresidenan dan mengoordinasikan aksesnya ke lembaga federal untuk merencanakan peralihan dari satu pemerintahan ke pemerintahan yang lain.(Baca juga: Pompeo Janjikan Transisi Mulus ke Pemerintahan Trump Jilid 2 Meski Biden Menang )
"Itu persyaratan hukum, dan kami akan selalu menghormati janji itu," kata Pompeo dalam wawancara di Fox News yang dilakukan awal pekan ini dan ditayangkan pada Kamis waktu setempat seperti dilansir dari CNN, Sabtu (28/11/2020).
Dalam wawancara yang sama, diplomat top AS itu menyinggung kesediaan pemerintahan Trump untuk menangani teroris dan mengetahui ancaman pembunuhan.
Pompeo mengatakan penting untuk tidak mencampurkan keamanan dengan jumlah tentara di satu tempat, dan bahwa AS juga mengawasi ancaman teroris di luar perbatasan Afghanistan.
"Ancaman dari terorisme di seluruh dunia - dari ekstremisme Islam, terorisme Islam - adalah nyata. Itu tidak hanya berasal dari Afghanistan," kata Pompeo.
Mengacu pada pemimpin senior militer Iran yang dibunuh AS pada Januari 2020, dan seorang pemimpin al-Qaeda yang tewas oleh serangan udara AS pada 2019, Pompeo berkata: "Jika Qassem Soleimani menjadi masalah, kami akan menghancurkan mereka. Jika Hamza bin Ladin berisiko hadir, kami akan membunuhnya."(Baca juga: Biden Diperkirakan Tunjuk Blinken sebagai Menlu AS Pengganti Pompeo )
Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam sebelum ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh pada hari Jumat di luar ibu kota Teheran. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Departemen Luar Negeri dan misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak menanggapi permintaan komentar.
"Hal-hal yang diharuskan oleh Presiden agar kami lakukan sesuai dengan keputusan yang dibuat GSA kemarin, kami akan melakukan semua itu," kata Pompeo, mengacu pada Administrasi Layanan Umum, yang menyediakan ruang kantor bagi tim transisi kepresidenan dan mengoordinasikan aksesnya ke lembaga federal untuk merencanakan peralihan dari satu pemerintahan ke pemerintahan yang lain.(Baca juga: Pompeo Janjikan Transisi Mulus ke Pemerintahan Trump Jilid 2 Meski Biden Menang )
"Itu persyaratan hukum, dan kami akan selalu menghormati janji itu," kata Pompeo dalam wawancara di Fox News yang dilakukan awal pekan ini dan ditayangkan pada Kamis waktu setempat seperti dilansir dari CNN, Sabtu (28/11/2020).
Dalam wawancara yang sama, diplomat top AS itu menyinggung kesediaan pemerintahan Trump untuk menangani teroris dan mengetahui ancaman pembunuhan.
Pompeo mengatakan penting untuk tidak mencampurkan keamanan dengan jumlah tentara di satu tempat, dan bahwa AS juga mengawasi ancaman teroris di luar perbatasan Afghanistan.
"Ancaman dari terorisme di seluruh dunia - dari ekstremisme Islam, terorisme Islam - adalah nyata. Itu tidak hanya berasal dari Afghanistan," kata Pompeo.
Mengacu pada pemimpin senior militer Iran yang dibunuh AS pada Januari 2020, dan seorang pemimpin al-Qaeda yang tewas oleh serangan udara AS pada 2019, Pompeo berkata: "Jika Qassem Soleimani menjadi masalah, kami akan menghancurkan mereka. Jika Hamza bin Ladin berisiko hadir, kami akan membunuhnya."(Baca juga: Biden Diperkirakan Tunjuk Blinken sebagai Menlu AS Pengganti Pompeo )
Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam sebelum ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh pada hari Jumat di luar ibu kota Teheran. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Departemen Luar Negeri dan misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak menanggapi permintaan komentar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda