Benarkah Presiden Joe Biden Klaim Ikut Berjasa Gulingkan Bashar Al Assad?

Senin, 09 Desember 2024 - 16:07 WIB
loading...
Benarkah Presiden Joe...
Joe Biden ikut mengklaim berjasa gulingkan Bashar Al Assad. Foto/X/@SaveAmericaNew
A A A
DAMASKUS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang akan lengser mengklaim berjasa atas jatuhnya Damaskus ke tangan koalisi kelompok bersenjata, termasuk pejuang dari Hayat Tahrir-al-Sham (HTS).

Washington telah melemahkan para pendukung mantan Presiden Suriah Bashar Assad, kata pemimpin Amerika itu.

Benarkah Presiden Joe Biden Klaim Ikut Berjasa Gulingkan Bashar Al Assad?

1. Memuji Serangan Pemberontak

Hasil dari serangan kilat militan antipemerintah dalam dua minggu terakhir adalah "tindakan keadilan mendasar" dan "momen kesempatan bersejarah bagi warga Suriah yang telah lama menderita," kata Biden dalam pidato video dari Gedung Putih pada hari Minggu.

“Selama bertahun-tahun, pendukung utama Assad adalah Iran, [gerakan militan yang berbasis di Lebanon] Hizbullah, dan Rusia. Namun selama seminggu terakhir, dukungan mereka runtuh, ketiganya. Karena ketiganya jauh lebih lemah saat ini dibandingkan saat saya menjabat,” kata Biden.

2. AS Klaim Telah Mendorong Penggulingan Assad sejak 2011

Washington telah mendorong penggulingan Assad sejak 2011, ketika protes massa berubah menjadi perang saudara yang menghancurkan, di mana kaum Islamis bersenjata asing muncul sebagai pemain dominan di antara pasukan antipemerintah.

HTS, salah satu kelompok yang mengambil alih Damaskus pada hari Minggu, sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra, afiliasi Al-Qaeda Suriah. Perang tersebut semakin parah pada tahun 2014 ketika kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) muncul sebagai ancaman regional di tengah runtuhnya keamanan di Suriah.


3. AS Sudah Jatuhkan Sanksi ke Assad

Dalam pidatonya, Biden menyoroti sanksi terhadap Suriah, serta kehadiran militer AS di negara itu dan dukungannya terhadap milisi Kurdi di timur laut, yang menolak akses Damaskus ke tanah subur dan ladang minyak di bawah kendali mereka. AS juga telah mendukung Israel dalam kampanye militernya di Gaza dan Lebanon serta konfrontasi langsungnya dengan Iran, Biden menambahkan.

"Pendekatan kami telah mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah," kata Biden, mencerminkan pernyataan serupa oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Bide mengklaim melalui kombinasi dukungan dari mitra kami, sanksi, diplomasi, dan kekuatan militer yang ditargetkan jika diperlukan, sekarang melihat peluang baru terbuka bagi rakyat Suriah dan seluruh wilayah.

4. Terus Memantau Perkembangan HTS Memimpin Suriah

Presiden AS mengklaim bahwa Washington berpandangan jernih tentang HTS dan "catatan buruk terorisme dan pelanggaran hak asasi manusia."

Washington akan "menilai tidak hanya kata-kata mereka, tetapi juga tindakan mereka," katanya. Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan pada hari Minggu bahwa sejarah terorisme dan kekejaman HTS menjadi perhatian AS.

Abu Mohammed al-Julani, pemimpin HTS saat ini, telah diberi hadiah sebesar USD10 juta oleh AS untuk kepalanya sejak 2013. Menurut pemerintah AS, para pejuang yang dipimpinnya bertanggung jawab atas penculikan dan pembantaian warga sipil.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
Whistleblower: Zuckerberg...
Whistleblower: Zuckerberg Bermitra dengan China, Partai Komunis Bisa Akses Data Pengguna Meta
Pria AS yang Namakan...
Pria AS yang Namakan Dirinya Tuan Setan Didakwa Hendak Bunuh Presiden Donald Trump
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Film Jumbo Tayang di...
Film Jumbo Tayang di Mana? Cek Jadwal dan Lokasi Penayangannya
Hasil UFC 314: Paddy...
Hasil UFC 314: Paddy Pimblett Jadikan Michael Chandler Korban Ke-6 di Octagon dengan Kemenangan TKO
Shakhram Giyasov Menang...
Shakhram Giyasov Menang KO, Lewati Tragedi: Ini untuk Putri Saya!
Berita Terkini
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
19 menit yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
28 menit yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
56 menit yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
2 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
3 jam yang lalu
Tentara Israel Kepung...
Tentara Israel Kepung Rafah, Siapkan Serangan Besar untuk Membangun Koridor Morag
3 jam yang lalu
Infografis
Bashar al-Assad Kabur,...
Bashar al-Assad Kabur, Pemberontak Ambil Alih Kekuasaan Suriah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved