Turki Sambut Pembebasan Kalbajar dari Pendudukan Armenia
Kamis, 26 November 2020 - 03:01 WIB
Sebelum perang Karabakh terbaru, sekitar 20% wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.
Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju solusi yang komprehensif.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memuji perjanjian itu sebagai "kemenangan" untuk negaranya dan "kekalahan Armenia".
Dia mengatakan keberhasilan militer Baku memungkinkannya mendapatkan keunggulan untuk mengakhiri pendudukan wilayahnya yang hampir selama tiga dekade.
Adapun Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan dia telah menandatangani kesepakatan "menyakitkan yang tak terkatakan" yang memungkinkan Azerbaijan mengklaim kendali atas wilayah-wilayah yang direbutnya kembali dalam pertempuran itu.
Pemerintah Turki juga menyambut baik gencatan senjata itu, menyebutnya sebagai "kemenangan besar" bagi Azerbaijan.
Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju solusi yang komprehensif.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memuji perjanjian itu sebagai "kemenangan" untuk negaranya dan "kekalahan Armenia".
Dia mengatakan keberhasilan militer Baku memungkinkannya mendapatkan keunggulan untuk mengakhiri pendudukan wilayahnya yang hampir selama tiga dekade.
Adapun Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan dia telah menandatangani kesepakatan "menyakitkan yang tak terkatakan" yang memungkinkan Azerbaijan mengklaim kendali atas wilayah-wilayah yang direbutnya kembali dalam pertempuran itu.
Pemerintah Turki juga menyambut baik gencatan senjata itu, menyebutnya sebagai "kemenangan besar" bagi Azerbaijan.
(sya)
tulis komentar anda