Melintasi Perbatasan, Kapal Perusak Rusia Ancam Tabrak Kapal Perang AS
Selasa, 24 November 2020 - 19:23 WIB
MOSKOW - Insiden yang melibatkan Angkatan Laut Rusia dengan Amerika Serikat (AS) terjadi di lepas pantai ibu kota Timur Jauh Rusia, Vladivostok. Kapal perang AS USS John S McCain kedapatan melintasi perbatasan yang memicu peringatan dari kapal perusak Rusia.
Kapal USS John S McCain, sebuah kapal tempur spesialis yang dirancang untuk berburu kapal selam, beroperasi di Laut Jepang (juga disebut Laut Timur), di lepas pantai ibu kota Timur Jauh Rusia, Vladivostok. Pihak berwenang mengatakan itu lebih dari dua kilometer di dalam perbatasan maritim Rusia yang diakui secara internasional.
(BaCa juga : Bawa Senapan Serbu SS2-V4, Prajurit TNI Hilang saat Patroli di Pedalaman Papua )
Sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan bahwa kapal itu telah "melanggar" perairan Rusia dan diperingatkan bahwa tindakannya tidak dapat diterima oleh kapal perusak kelas Udaloy Laksamana Vinogradov, yang telah menguntitnya.
"Kapal anti-kapal selam besar dari Armada Pasifik Laksamana Vinogradov menghentikan kapal perusak Angkatan Laut AS John McCain, yang melanggar perbatasan Rusia di Teluk Peter," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (24/11/2020).
Komunike tersebut menambahkan bahwa Angkatan Laut Rusia telah memberi tahu kapal perang Amerika tentang potensi melakukan "serudukan" untuk memaksa pelanggar keluar dari wilayah itu.
(Baca juga : Inilah Pembeda Honda City Hatchback dan New City e:HEV dengan Model Biasa )
"Laksamana Vinogradov, yang sedang melacak kapal perusak AS, memperingatkan kapal asing itu, melalui saluran komunikasi internasional, tentang tidak dapat diterimanya tindakan tersebut dan kemungkinan melakukan serudukan untuk memaksa pelanggar keluar dari perairan teritorial," sambung komunike itu.
Menurut pihak berwenang, kapal perang AS itu setidaknya berada dua kilometer melewati perbatasan. Setelah peringatan dikeluarkan, USS John McCain kembali ke perairan netral.(Baca juga: Rusia: Hak AS untuk Keluar dari Perjanjian Open Skies )
Menyusul insiden tersebut, Angkatan Laut Rusia mengirimkan korvet Sovershenny ke daerah tersebut.
Dikutip dari Russia Today, ini bukan pertama kalinya USS John McCain terlibat dalam insiden berisiko tinggi di laut. Pada tahun 2017, sepuluh pelaut Amerika tewas setelah kapal tersebut bertabrakan dengan kapal tanker berbendera Liberia, mengakibatkan banjir dan membuat kapal perang tersebut tidak beroperasi hingga Oktober 2019.
Investigasi atas insiden itu memperingatkan sistem layar sentuh yang terlalu kompleks yang digunakan untuk mengendalikan throttle kapal, dan kurangnya pelatihan awaknya.
Dinamai sesuai dengan pilot angkatan laut dan senator Republik John McCain, yang meninggal pada 2018, kapal itu berulang kali dikritik oleh Presiden Donald Trump. McCain sendiri telah menjadi salah satu kritikus terbesar Trump, dengan alasan bahwa kampanye pemilihan pada 2016 lalu telah "membuat orang gila".
The Wall Street Journal melaporkan pada 2019 bahwa para pembantu Gedung Putih telah meminta agar kapal itu dipindahkan "dari pandangan" presiden dalam perjalanan ke Jepang pada 2019, untuk menghindari membuatnya marah.(Baca juga: AS Kehilangan 'Perisai' dari Rusia dengan Keluar dari Perjanjian Open Skies )
Kapal USS John S McCain, sebuah kapal tempur spesialis yang dirancang untuk berburu kapal selam, beroperasi di Laut Jepang (juga disebut Laut Timur), di lepas pantai ibu kota Timur Jauh Rusia, Vladivostok. Pihak berwenang mengatakan itu lebih dari dua kilometer di dalam perbatasan maritim Rusia yang diakui secara internasional.
(BaCa juga : Bawa Senapan Serbu SS2-V4, Prajurit TNI Hilang saat Patroli di Pedalaman Papua )
Sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan bahwa kapal itu telah "melanggar" perairan Rusia dan diperingatkan bahwa tindakannya tidak dapat diterima oleh kapal perusak kelas Udaloy Laksamana Vinogradov, yang telah menguntitnya.
"Kapal anti-kapal selam besar dari Armada Pasifik Laksamana Vinogradov menghentikan kapal perusak Angkatan Laut AS John McCain, yang melanggar perbatasan Rusia di Teluk Peter," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (24/11/2020).
Komunike tersebut menambahkan bahwa Angkatan Laut Rusia telah memberi tahu kapal perang Amerika tentang potensi melakukan "serudukan" untuk memaksa pelanggar keluar dari wilayah itu.
(Baca juga : Inilah Pembeda Honda City Hatchback dan New City e:HEV dengan Model Biasa )
"Laksamana Vinogradov, yang sedang melacak kapal perusak AS, memperingatkan kapal asing itu, melalui saluran komunikasi internasional, tentang tidak dapat diterimanya tindakan tersebut dan kemungkinan melakukan serudukan untuk memaksa pelanggar keluar dari perairan teritorial," sambung komunike itu.
Menurut pihak berwenang, kapal perang AS itu setidaknya berada dua kilometer melewati perbatasan. Setelah peringatan dikeluarkan, USS John McCain kembali ke perairan netral.(Baca juga: Rusia: Hak AS untuk Keluar dari Perjanjian Open Skies )
Menyusul insiden tersebut, Angkatan Laut Rusia mengirimkan korvet Sovershenny ke daerah tersebut.
Dikutip dari Russia Today, ini bukan pertama kalinya USS John McCain terlibat dalam insiden berisiko tinggi di laut. Pada tahun 2017, sepuluh pelaut Amerika tewas setelah kapal tersebut bertabrakan dengan kapal tanker berbendera Liberia, mengakibatkan banjir dan membuat kapal perang tersebut tidak beroperasi hingga Oktober 2019.
Investigasi atas insiden itu memperingatkan sistem layar sentuh yang terlalu kompleks yang digunakan untuk mengendalikan throttle kapal, dan kurangnya pelatihan awaknya.
Dinamai sesuai dengan pilot angkatan laut dan senator Republik John McCain, yang meninggal pada 2018, kapal itu berulang kali dikritik oleh Presiden Donald Trump. McCain sendiri telah menjadi salah satu kritikus terbesar Trump, dengan alasan bahwa kampanye pemilihan pada 2016 lalu telah "membuat orang gila".
The Wall Street Journal melaporkan pada 2019 bahwa para pembantu Gedung Putih telah meminta agar kapal itu dipindahkan "dari pandangan" presiden dalam perjalanan ke Jepang pada 2019, untuk menghindari membuatnya marah.(Baca juga: AS Kehilangan 'Perisai' dari Rusia dengan Keluar dari Perjanjian Open Skies )
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda