Putri Reema: Arab Saudi Mitra Terkuat AS Melawan Ekstremisme
Jum'at, 20 November 2020 - 00:00 WIB
RIYADH - Arab Saudi adalah mitra Amerika Serikat (AS) yang paling dapat diandalkan dalam melawan ekstremisme. Demikian disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk AS; Putri Reema binti Bandar, dalam pidato utama Konferensi Pembuat Kebijakan Arab-AS ke-29 pada hari Rabu.
“Kami adalah mitra terkuat dan paling andal Amerika Serikat melawan ekstremisme. Bersama-sama, kami mengejar laki-laki, uang, dan pola pikir yang mendukung terorisme dan ekstremisme," kata Putri Reema.
Putri Reema juga memuji kekuatan hubungan AS-Saudi yang lebih luas, yang menurutnya bersifat historis dan melampaui satu presiden atau pemimpin mana pun. (Baca: Iran Balas Kecam Raja Saudi: Pembunuh Rakyat Yaman, Penyebar Wahhabisme )
Duta besar berbicara di konferensi virtual Dewan Nasional Hubungan AS-Arab, bertajuk "The Next US Presidency: Implications for the US-Arab Relationship", di mana dia membahas berbagai masalah termasuk hubungan AS-Saudi, rencana reformasi Visi 2030 Kerajaan, dan upaya berkelanjutan untuk memerangi ekstremisme di wilayah tersebut.
"Di mana Arab Saudi dan Amerika Serikat bekerja sama dalam perdamaian Timur Tengah, Kerajaan selalu berada di garis depan dalam upaya membawa perdamaian dan keamanan untuk kawasan itu," kata Putri Reema dalam konferensi tersebut.
“Kestabilan dan kemakmuran yang langgeng dan permanen di kawasan manapun bukan berasal dari konflik, tetapi dari dialog, mediasi, diskusi, dan negosiasi,” katanya.
"Itu adalah sesuatu yang selalu dipahami oleh Kerajaan dan Amerika Serikat," ujarnya.
“Ini adalah pemahaman dan nilai bersama sebagai inti dari hubungan kami, hubungan yang terjalin 75 tahun lalu selama pertemuan antara Presiden AS Franklin Delano Roosevelt dan Raja Saudi Abdulaziz,” imbuh dia.
"Arab Saudi dan AS telah bekerja sama untuk menstabilkan pasar energi global, dan bekerja sama sebagai mitra geopolitik yang menghadapi musuh bersama."
“Kami adalah mitra terkuat dan paling andal Amerika Serikat melawan ekstremisme. Bersama-sama, kami mengejar laki-laki, uang, dan pola pikir yang mendukung terorisme dan ekstremisme," kata Putri Reema.
Putri Reema juga memuji kekuatan hubungan AS-Saudi yang lebih luas, yang menurutnya bersifat historis dan melampaui satu presiden atau pemimpin mana pun. (Baca: Iran Balas Kecam Raja Saudi: Pembunuh Rakyat Yaman, Penyebar Wahhabisme )
Duta besar berbicara di konferensi virtual Dewan Nasional Hubungan AS-Arab, bertajuk "The Next US Presidency: Implications for the US-Arab Relationship", di mana dia membahas berbagai masalah termasuk hubungan AS-Saudi, rencana reformasi Visi 2030 Kerajaan, dan upaya berkelanjutan untuk memerangi ekstremisme di wilayah tersebut.
"Di mana Arab Saudi dan Amerika Serikat bekerja sama dalam perdamaian Timur Tengah, Kerajaan selalu berada di garis depan dalam upaya membawa perdamaian dan keamanan untuk kawasan itu," kata Putri Reema dalam konferensi tersebut.
“Kestabilan dan kemakmuran yang langgeng dan permanen di kawasan manapun bukan berasal dari konflik, tetapi dari dialog, mediasi, diskusi, dan negosiasi,” katanya.
"Itu adalah sesuatu yang selalu dipahami oleh Kerajaan dan Amerika Serikat," ujarnya.
“Ini adalah pemahaman dan nilai bersama sebagai inti dari hubungan kami, hubungan yang terjalin 75 tahun lalu selama pertemuan antara Presiden AS Franklin Delano Roosevelt dan Raja Saudi Abdulaziz,” imbuh dia.
"Arab Saudi dan AS telah bekerja sama untuk menstabilkan pasar energi global, dan bekerja sama sebagai mitra geopolitik yang menghadapi musuh bersama."
tulis komentar anda