Miliki Teleskop Terbesar, China 'Buru' Peradaban di Luar Angkasa
Senin, 11 Mei 2020 - 06:00 WIB
Selama operasinya, FAST telah menemukan sekitar 102 pulsar baru, sumber emisi radio tak dikenal yang datang ke Bumi dalam bentuk semburan berulang.
Menurut Huang, ada metode lain yang cukup menuntut dalam hal teknologi dan sumber daya, sehingga tidak membenarkan dirinya pada tahap pengembangan ini. Metode ini mengusulkan pengiriman pesawat ruang angkasa dengan informasi tentang peradaban manusia, video, dan diagram grafik, untuk mencari kehidupan di luar bumi.
"Pesawat luar angkasa seperti itu harus memiliki kecepatan tinggi untuk mencapai batas tata surya dan pergi ke bintang terdekat. Jadi, peradaban luar angkasa dapat mencegat objek ini, semacam 'kartu kunjungan' dari Earthlings. Namun, dibutuhkan 4,2 tahun cahaya untuk mencapai bintang terdekat," jelasnya.
Cara ketiga, papar Huang, adalah mengirim sinyal radio ke planet-planet, yang diasumsikan, dapat dihuni dan berharap suatu hari mereka akan merespons. "Jika kehidupan sapi ada, itu dapat mencegat sinyal-sinyal ini. Tetapi bahkan jika mereka dicegat, memecahkan kode dan memulihkan informasi yang kami kirim akan sangat sulit," tukasnya.
Menurut Huang, ada metode lain yang cukup menuntut dalam hal teknologi dan sumber daya, sehingga tidak membenarkan dirinya pada tahap pengembangan ini. Metode ini mengusulkan pengiriman pesawat ruang angkasa dengan informasi tentang peradaban manusia, video, dan diagram grafik, untuk mencari kehidupan di luar bumi.
"Pesawat luar angkasa seperti itu harus memiliki kecepatan tinggi untuk mencapai batas tata surya dan pergi ke bintang terdekat. Jadi, peradaban luar angkasa dapat mencegat objek ini, semacam 'kartu kunjungan' dari Earthlings. Namun, dibutuhkan 4,2 tahun cahaya untuk mencapai bintang terdekat," jelasnya.
Cara ketiga, papar Huang, adalah mengirim sinyal radio ke planet-planet, yang diasumsikan, dapat dihuni dan berharap suatu hari mereka akan merespons. "Jika kehidupan sapi ada, itu dapat mencegat sinyal-sinyal ini. Tetapi bahkan jika mereka dicegat, memecahkan kode dan memulihkan informasi yang kami kirim akan sangat sulit," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda