Obama Pecahkan Rekor Penjualan Memoar Presiden
Kamis, 19 November 2020 - 11:56 WIB
WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) , Barack Obama , memecahkan rekor penjualan hari pertama memoar presiden. Buku berjudul "A Promised Land" itu telah terjual hampir 890.000 eksemplar di hari pertama penjualannya.
Memoar setebal 768 halaman, yang pertama dari dua jilid, mencatat rekor penjualan hari pertama untuk Penguin Random House, termasuk pre-orders, e-books dan audio
"Kami sangat senang dengan penjualan hari pertama," kata David Drake, penerbit Penguin Random House imprint Crown, dalam sebuah pernyataan.
"Mereka mencerminkan kegembiraan yang meluas yang dimiliki para pembaca terhadap buku yang sangat dinanti-nantikan dan ditulis luar biasa dari Presiden Obama," imbuhnya seperti dilansir dari Business Insider, Kamis (19/11/2020).
Jumlah ini melebihi memoar mantan presiden Bill Clinton, "My Life," terjual sekitar 400.000 eksemplar pada hari pertama ketika dirilis pada tahun 2004, sementara "Decision Points" mantan presiden George W. Bush terjual sekitar 220.000 eksemplar pada hari pertama pada tahun 2010.
Obama bahkan mengalahkan jumlah penjualan memoar istrinya, Michelle. Pada tahun 2018, mantan ibu negara itu merilis memoarnya, "Becoming," yang terjual 725.000 eksemplar pada hari pertama dan lebih dari 1,4 juta eksemplar pada minggu pertama. Buku ini telah terjual lebih dari 10 juta kopi sejak dirilis.
Dalam "A Promised Land," presiden kulit hitam pertama dalam sejarah AS itu merinci dua setengah tahun pertama masa jabatan bersejarahnya. Seperti diketahui, Obama menjabat presiden AS selama dua periode, dari 2009 hingga 2017.(Baca juga: Sentil Trump, Obama: Hanya Diktator yang Melakukan Apa Saja untuk Berkuasa )
Memoar itu dirilis setelah pemilihan presiden 2020, di mana mantan wakil presiden Obama, Presiden terpilih Joe Biden , mengalahkan Presiden Donald Trump. Pemilihan waktu perilisan menjadi keuntungan potensial untuk kepentingan jangka panjang dalam memoar Obama saat Biden membangun pemerintahannya, yang kemungkinan akan mencakup sederet peran penting alumni era Obama.
Dengan harga sampul USD45, banyak toko buku independen, yang telah dirugikan oleh pandemi virus Corona, juga melihat memoar itu sebagai sumber keuangan saat mereka memasuki musim liburan.
"Tidak sulit menjadi titik terang tahun ini, tahun di mana kami akan gulung tikar tanpa bantuan federal," kata Sarah McNally, pemilik McNally Jackson Books di Manhattan, kepada Associated Press. (Baca juga: Obama: Satu Pemilu Tak Akan Hentikan Pembusukan Kebenaran AS )
"Tapi Obama merasa seperti penyelamat, seperti halnya pelanggan kami yang membeli ini dari kami," tukasnya.
Memoar setebal 768 halaman, yang pertama dari dua jilid, mencatat rekor penjualan hari pertama untuk Penguin Random House, termasuk pre-orders, e-books dan audio
"Kami sangat senang dengan penjualan hari pertama," kata David Drake, penerbit Penguin Random House imprint Crown, dalam sebuah pernyataan.
"Mereka mencerminkan kegembiraan yang meluas yang dimiliki para pembaca terhadap buku yang sangat dinanti-nantikan dan ditulis luar biasa dari Presiden Obama," imbuhnya seperti dilansir dari Business Insider, Kamis (19/11/2020).
Jumlah ini melebihi memoar mantan presiden Bill Clinton, "My Life," terjual sekitar 400.000 eksemplar pada hari pertama ketika dirilis pada tahun 2004, sementara "Decision Points" mantan presiden George W. Bush terjual sekitar 220.000 eksemplar pada hari pertama pada tahun 2010.
Obama bahkan mengalahkan jumlah penjualan memoar istrinya, Michelle. Pada tahun 2018, mantan ibu negara itu merilis memoarnya, "Becoming," yang terjual 725.000 eksemplar pada hari pertama dan lebih dari 1,4 juta eksemplar pada minggu pertama. Buku ini telah terjual lebih dari 10 juta kopi sejak dirilis.
Dalam "A Promised Land," presiden kulit hitam pertama dalam sejarah AS itu merinci dua setengah tahun pertama masa jabatan bersejarahnya. Seperti diketahui, Obama menjabat presiden AS selama dua periode, dari 2009 hingga 2017.(Baca juga: Sentil Trump, Obama: Hanya Diktator yang Melakukan Apa Saja untuk Berkuasa )
Memoar itu dirilis setelah pemilihan presiden 2020, di mana mantan wakil presiden Obama, Presiden terpilih Joe Biden , mengalahkan Presiden Donald Trump. Pemilihan waktu perilisan menjadi keuntungan potensial untuk kepentingan jangka panjang dalam memoar Obama saat Biden membangun pemerintahannya, yang kemungkinan akan mencakup sederet peran penting alumni era Obama.
Dengan harga sampul USD45, banyak toko buku independen, yang telah dirugikan oleh pandemi virus Corona, juga melihat memoar itu sebagai sumber keuangan saat mereka memasuki musim liburan.
"Tidak sulit menjadi titik terang tahun ini, tahun di mana kami akan gulung tikar tanpa bantuan federal," kata Sarah McNally, pemilik McNally Jackson Books di Manhattan, kepada Associated Press. (Baca juga: Obama: Satu Pemilu Tak Akan Hentikan Pembusukan Kebenaran AS )
"Tapi Obama merasa seperti penyelamat, seperti halnya pelanggan kami yang membeli ini dari kami," tukasnya.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda