Dua Rudal Pembunuh Kapal Induk China Hantam Kapal di Laut China Selatan

Sabtu, 14 November 2020 - 08:49 WIB
"Ini adalah peringatan bagi AS, memintanya untuk tidak mengambil risiko militer," kata Wang. Tindakan seperti itu menandai garis bawah konfrontasi China-AS.

Peluncuran rudal itu terjadi pada saat ketegangan tinggi antara Beijing dan Washington atas Laut China Selatan yang disengketakan.

Angkatan Laut AS mengatakan pada 4 Juli pihaknya telah mengerahkan dua kelompok kapal induk, yang dipimpin oleh USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, untuk melakukan latihan pertahanan udara taktis di perairan yang disengketakan "untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".

Beijing mengecam manuver tersebut, menggambarkannya sebagai tindakan provokatif. Sedangkan AS mengatakan peluncuran rudal China sembrono dan membuat situasi tidak stabil.

Song Zhongping, mantan instruktur Korps Artileri Kedua Tentara Pembebasan Rakyat, mengatakan misi tembakan dua misil pembunuh kapal induk tersebut adalah bukti bahwa China dapat melakukan serangan presisi jarak jauh terhadap kapal permukaan menengah hingga besar.

"Menghantam objek bergerak bukanlah tugas yang mudah, terutama untuk rudal balistik yang biasanya mengenai sasaran yang tidak bergerak,” ujarnya. "Misi tersebut menunjukkan bahwa rudal China adalah pencegah nyata terhadap kapal perang AS."

Michael Raska, asisten profesor di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, mengatakan China sedang mengembangkan sistem tempur canggih yang mampu meniadakan superioritas militer tradisional Amerika Serikat.

"Masalah utama bagi AS adalah mempertahankan pencegahan jangka panjangnya, terutama di wilayah yang diperebutkan, sekaligus mengurangi risiko," katanya.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Departemen Pertahanan AS pada bulan September, China mungkin telah mengambil alih Amerika di bidang pengembangan rudal dan pembuatan kapal, dan akan menggandakan cadangan hulu ledak nuklirnya selama satu dekade berikutnya.

Menurut laporan itu, PLA memiliki lebih dari 1.250 rudal balistik yang diluncurkan dari darat dan rudal jelajah yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan hingga 5.500 km (3.400 mil). AS memiliki satu jenis rudal balistik konvensional yang diluncurkan di darat, dengan jangkauan 70 km hingga 300 km.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More