Sempat Memanas, Inggris dan Rusia Sepakat Tingkatkan Hubungan
Sabtu, 09 Mei 2020 - 14:05 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sepakat tentang perlunya meningkatkan hubungan kedua negara yang memburuk. Momen positif ini terjadi bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan.
Dalam pembicaraan via telepon, Putin dan Johnson menyatakan keinginannya untuk meningkatkan hubungan dan dialog serta kerja sama yang diperbarui antara London dan Moskow.
"Kedua belah pihak menyatakan kesiapan untuk membangun dialog dan kerja sama tentang berbagai masalah dalam agenda hubungan Rusia-Inggris, serta dalam memecahkan masalah-masalah internasional yang mendesak," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (9/5/2020).
Selama pembicaraan itu, kedua pemimpin juga saling memberi selamat pada kesempatan peringatan 75 tahun kemenangan sekutu dalam Perang Dunia Kedua. Pasangan ini sepakat bahwa upaya internasional harus dikonsolidasikan untuk menghadapi tantangan dan ancaman modern, termasuk pandemi COVID-19.
Hubungan Inggris-Rusia telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya terjadi setelah London menuduh Kremlin berada di belakang serangan racun terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury, Inggris, pada Maret 2018.
Sementara tidak ada bukti kuat yang menunjuk ke Moskow, tuduhan itu memicu gelombang kegemparan di Barat, mendorong banyak negara untuk mengusir para diplomat Rusia.
Rusia dan Inggris juga telah berselisih mengenai krisis di Suriah dan Libya, serta pada pendekatan mereka terhadap hubungan dengan Iran, dengan Inggris dan sekutu Barat lainnya menuduh Moskow melakukan kegiatan "destabilisasi" di wilayah tersebut.
Namun, perbincangan via telepon para pemimpin kedua negara pada hari Jumat kemarin tampaknya sedikit lebih positif daripada interaksi lainnya pada baru-baru ini. Ketika pasangan itu bertemu di bulan Januari, Johnson dilaporkan mengatakan kepada presiden Rusia bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan bilateral sampai mereka mencapai batas pada berbagai masalah internasional.
Dalam pembicaraan via telepon, Putin dan Johnson menyatakan keinginannya untuk meningkatkan hubungan dan dialog serta kerja sama yang diperbarui antara London dan Moskow.
"Kedua belah pihak menyatakan kesiapan untuk membangun dialog dan kerja sama tentang berbagai masalah dalam agenda hubungan Rusia-Inggris, serta dalam memecahkan masalah-masalah internasional yang mendesak," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (9/5/2020).
Selama pembicaraan itu, kedua pemimpin juga saling memberi selamat pada kesempatan peringatan 75 tahun kemenangan sekutu dalam Perang Dunia Kedua. Pasangan ini sepakat bahwa upaya internasional harus dikonsolidasikan untuk menghadapi tantangan dan ancaman modern, termasuk pandemi COVID-19.
Hubungan Inggris-Rusia telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya terjadi setelah London menuduh Kremlin berada di belakang serangan racun terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury, Inggris, pada Maret 2018.
Sementara tidak ada bukti kuat yang menunjuk ke Moskow, tuduhan itu memicu gelombang kegemparan di Barat, mendorong banyak negara untuk mengusir para diplomat Rusia.
Rusia dan Inggris juga telah berselisih mengenai krisis di Suriah dan Libya, serta pada pendekatan mereka terhadap hubungan dengan Iran, dengan Inggris dan sekutu Barat lainnya menuduh Moskow melakukan kegiatan "destabilisasi" di wilayah tersebut.
Namun, perbincangan via telepon para pemimpin kedua negara pada hari Jumat kemarin tampaknya sedikit lebih positif daripada interaksi lainnya pada baru-baru ini. Ketika pasangan itu bertemu di bulan Januari, Johnson dilaporkan mengatakan kepada presiden Rusia bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan bilateral sampai mereka mencapai batas pada berbagai masalah internasional.
(ber)
tulis komentar anda