Via Telepon, Erdogan-Putin Bahas Konflik di Nagorno Karabakh

Minggu, 08 November 2020 - 16:30 WIB
Via telepon, Erdogan dan Putin membahas konflik di Nagorno Karabakh. Foto/Azernews
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan terkait masalah-masalah regional dengan penekanan khusus pada perang di Nagorno Karabakh .

"Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin membahas hubungan Turki-Rusia dan perkembangan regional, termasuk wilayah Karabakh Atas (Nagorno-Karabakh) Azerbaijan," kata Direktorat Komunikasi Turki dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Yeni Safak, Minggu (8/11/2020).

Kepada Putin, Erdogan mengatakan, Armenia harus menarik diri dari tanah Azerbaijan yang didudukinya, dengan catatan bahwa operasi balasan yang sedang berlangsung di Azerbaijan dalam menghadapi serangan Armenia sedang dilakukan di tanahnya sendiri.



"Selama panggilan telepon, presiden Turki lebih lanjut menekankan bahwa Armenia harus diyakinkan untuk memiliki akal sehat untuk pergi ke meja perundingan," katanya.

"Mengakhiri konflik yang sedang berlangsung dengan solusi permanen dan menstabilkan kawasan adalah kunci penting," tambahnya.

Tak lama setelah percakapan telepon Erdogan dengan Putin, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga berbicara dengan timpalannya dari Rusia, Sergei Lavrov.

Sumber diplomatik pada hari Sabtu mengatakan kedua diplomat juga membahas masalah Nagorno Karabakh. (Baca juga: Russia: 2.000 Militan Timur Tengah Bertempur di Nagorno Karabakh )

Sebelumnya pada Sabtu kemarin, pada kongres provinsi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa, Erdogan mengatakan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev telah berbagi kabar baik dengannya tentang kemajuan pasukan mereka dalam konflik tersebut.

Erdogan mengatakan bahwa kemenangan di Nagorno Karabakh semakin dekat, dengan Azerbaijan mencetak banyak keberhasilan dalam membebaskan wilayah pendudukan dari Armenia.

Turki telah lama mendukung klaim teritorial sah Azerbaijan di Nagorno Karabakh, wilayah Kaukasus yang secara ilegal diduduki oleh Armenia selama hampir tiga dekade.

Hubungan antara dua negara bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno Karabakh dan sekitarnya, yang bersama-sama membentuk sekitar 20% wilayah Azerbaijan.(Baca juga: Azerbaijan Bersumpah Berperang sampai Akhir demi Nagorno-Karabakh )
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More