Azerbaijan Bersumpah Berperang sampai Akhir demi Nagorno-Karabakh
loading...
A
A
A
BAKU - Presiden Ilham Aliyev menjanjikan bahwa Azerbaijan akan berperang sampai akhir demi merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh dari kendali separatis etnis Armenia . Dia mengatakan negaranya siap untuk menggunakan segala cara untuk merebut wilayah tersebut jika pembicaraan damai gagal.
Aliyev mengatakan pembicaraan damai dimaksudkan menghasilkan kesepakatan mundurnya pasukan etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh dan tujuh wilayah sekitarnya. (Baca: Azerbaijan Hancurkan Dua Sistem Rudal Armenia )
Aliyev menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan hari Minggu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ibu Kota Azerbaijan, Baku. Dia mengatakan Armenia yang merupakan sekutu separatis di Nagorno-Karabakh—dan terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Azerbaijan—tidak memiliki dasar untuk meminta bantuan militer Rusia dalam konflik tersebut.
Konflik telah menjadi fokus tajam pada peningkatan pengaruh Turki, sekutu Azerbaijan, di bekas wilayah Soviet yang dianggap oleh Rusia berada dalam lingkup pengaruhnya. Rusia juga memiliki aliansi keamanan dengan Armenia. (Baca: Azerbaijan Tuduh Armenia Berencana Pakai Amunisi Fosfor )
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah meminta Moskow untuk menguraikan sejauh mana dukungan yang dapat diharapkan dari Moskow.
Menanggapi hal tersebut, kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan memberikan "semua bantuan yang diperlukan" jika konflik meluas ke wilayah Armenia—tanah yang berada di luar zona konflik saat ini.
Aliyev, dikutip oleh kantor berita negara Azertac, mengatakan dia ingin menyelesaikan konflik melalui negosiasi yang akan menghasilkan penarikan pasukan etnis Armenia.
“Jika tidak, kami akan melanjutkan dengan cara apa pun untuk memulihkan integritas teritorial kami dan kami akan pergi (bertempur) sampai akhir," paparnya, yang dilansir Senin (2/11/2020). (Baca juga: Beredar Video Pasukan Azerbaijan Eksekusi Tentara Armenia )
Komentarnya muncul saat memperebutkan wilayah yang disengketakan di Nagorno-Karabakh memasuki minggu keenam pada hari Minggu, di mana Azerbaijan dan Armenia saling menyalahkan atas serangan baru.
Para pejabat Nagorno-Karabakh menuduh Azerbaijan menargetkan kota Martuni dengan penerbangan militer dan beberapa daerah lain dengan serangan rudal pada Sabtu malam. Menurut mereka, pasukan Azerbaijan terus menembaki pemukiman sipil di kawasan itu pada Minggu pagi.
Aliyev mengatakan pembicaraan damai dimaksudkan menghasilkan kesepakatan mundurnya pasukan etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh dan tujuh wilayah sekitarnya. (Baca: Azerbaijan Hancurkan Dua Sistem Rudal Armenia )
Aliyev menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan hari Minggu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Ibu Kota Azerbaijan, Baku. Dia mengatakan Armenia yang merupakan sekutu separatis di Nagorno-Karabakh—dan terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Azerbaijan—tidak memiliki dasar untuk meminta bantuan militer Rusia dalam konflik tersebut.
Konflik telah menjadi fokus tajam pada peningkatan pengaruh Turki, sekutu Azerbaijan, di bekas wilayah Soviet yang dianggap oleh Rusia berada dalam lingkup pengaruhnya. Rusia juga memiliki aliansi keamanan dengan Armenia. (Baca: Azerbaijan Tuduh Armenia Berencana Pakai Amunisi Fosfor )
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah meminta Moskow untuk menguraikan sejauh mana dukungan yang dapat diharapkan dari Moskow.
Menanggapi hal tersebut, kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan memberikan "semua bantuan yang diperlukan" jika konflik meluas ke wilayah Armenia—tanah yang berada di luar zona konflik saat ini.
Aliyev, dikutip oleh kantor berita negara Azertac, mengatakan dia ingin menyelesaikan konflik melalui negosiasi yang akan menghasilkan penarikan pasukan etnis Armenia.
“Jika tidak, kami akan melanjutkan dengan cara apa pun untuk memulihkan integritas teritorial kami dan kami akan pergi (bertempur) sampai akhir," paparnya, yang dilansir Senin (2/11/2020). (Baca juga: Beredar Video Pasukan Azerbaijan Eksekusi Tentara Armenia )
Komentarnya muncul saat memperebutkan wilayah yang disengketakan di Nagorno-Karabakh memasuki minggu keenam pada hari Minggu, di mana Azerbaijan dan Armenia saling menyalahkan atas serangan baru.
Para pejabat Nagorno-Karabakh menuduh Azerbaijan menargetkan kota Martuni dengan penerbangan militer dan beberapa daerah lain dengan serangan rudal pada Sabtu malam. Menurut mereka, pasukan Azerbaijan terus menembaki pemukiman sipil di kawasan itu pada Minggu pagi.