Biden Mendapat Tambahan Perlindungan Secret Service

Sabtu, 07 November 2020 - 01:01 WIB
Kandidat Presiden AS Joe Biden. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mendapat tambahan perlindungan Secret Service sejak Jumat (6/11) sebagai calon presiden yang menunggu pengumuman hasil pemilu.

Pada Jumat pagi, beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting, termasuk Georgia, Pennsylvania, dan Nevada, belum mengumumkan hasil karena surat suara yang masih dihitung.

“Beberapa agen akan dikirim ke Chase Center di pusat konvensi Riverfront di Wilmington, tempat tim Biden berkantor pusat sejak kampanye berakhir dan berencana untuk pidato besar pada akhir Jumat,” ungkap laporan The Washington Post, berdasarkan dua sumber yang mengetahui kondisinya.

Biden telah mendapat perlindungan Secret Service sejak Maret ketika dia muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. “Meski demikian, peningkatan keamanan itu masih kurang dibandingkan jika dia telah terpilih sebagai presiden,” papar laporan The Washington Post. (Baca Juga: ABC, CBS, NBC Potong Siaran Konferensi Pers Trump tentang Pemilu)



Dia sebelumnya mendapat perlindungan Secret Service hingga enam bulan setelah dia meninggalkan Gedung Putih pada 2017. Semua mantan wakil presiden mendapatkan perlindungan selama enam bulan tambahan. (Lihat Infografis: Andai Biden Mengunci Suara Nevada, Selesai Sudah Pilpres AS)

Pada Malam Pemilu biasa, beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup, detail Secret Service biasanya diberikan malam itu. Namun Biden akan mendapatkan perlindungan tambahan sekarang karena pertarungan masih berlanjut hingga akhir pekan. (Lihat Video: Unjuk Rasa Pro-Donald Trump Berlangsung di Luar Pusat Pemilihan)

Situasi serupa terjadi dalam pemilu 2000 yang terkenal, saat selama lebih dari sebulan hasil pemilu belum diumumkan secara resmi.

“Wakil Presiden AS Al Gore saat itu terus menerima perlindungan sebagai Wakil Presiden sampai akhirnya pemenang pemilu diumumkan yakni calon presiden dari Partai Republik George W Bush pada Desember,” papar laporan The Washington Post.

Kampanye Presiden Trump telah mengajukan beberapa gugatan hukum terkait penghitungan suara di negara-negara medan pertarungan.

Pada Jumat pagi, Biden memiliki 264 suara elektoral dan Trump memiliki 214, menurut data Fox News.

Baik Secret Service dan tim kampanye Biden menolak mengomentari laporan tersebut karena alasan keamanan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More