Usai Serangan Teror Wina, Kanselir Kurz Sebut Politik Islam Berbahaya

Jum'at, 06 November 2020 - 10:17 WIB
Kanselir Austria Sebastian Kurz sebut politik Islam berbahaya setelah Wina diguncang serangan teror. Foto/REUTERS
WINA - Kanselir Austria Sebastian Kurz meminta Uni Eropa berbuat lebih banyak untuk melawan "politik Islam" yang dia anggap berbahaya. Seruan ini disampaikan setelah serangan teror yang menewaskan empat orang mengguncang Wina beberapa hari lalu.

Kurz mengatakan politik Islam merupakan ancaman besar bagi nilai-nilai Eropa. "Uni Eropa harus lebih fokus pada masalah politik Islam di masa depan," kata Kurz kepada harian Jerman, Die Welt, dalam sebuah wawancara yang dilansir kemarin. (Baca: Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Macron: Kekerasan Tak Wakili Ajaran Nabi Muhammad )

"Saya berharap kita akan melihat akhir dari toleransi yang disalahpahami ini dan bahwa semua negara di Eropa akhirnya akan menyadari betapa berbahayanya ideologi politik Islam untuk kebebasan kita dan cara hidup Eropa," ujarnya.



Serangan teror di Wina yang tewaskan empat orang merupakan serangan pertama di Austria dalam beberapa dekade. Dalam serangan itu, seorang pria bersenjata mengumbar banyak tembakan.

"Uni Eropa harus, dengan tekad dan persatuan yang kuat, melakukan perang melawan teror Islam, tetapi terutama terhadap basis politiknya, yaitu politik Islam," papar Kurz.

Pemimpin Austria itu mengatakan bahwa dia telah melakukan kontak dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan banyak pemimpin pemerintah lainnya. "Sehingga kami dapat berkoordinasi lebih erat di dalam Uni Eropa," ujarnya. (Baca: Giliran Serangan Teror Guncang Wina, Macrcon Shock dan Ancam Musuh )

Austria akan menempatkan masalah tersebut dalam agenda KTT Uni Eropa mendatang.

Kelompok ISIS—yang telah mengklaim banyak serangan di Eropa—mengatakan pada Selasa bahwa seorang "tentara kekhalifahan" bertanggung jawab atas pembantaian di Wina. Klaim itu disampaikan melalui media propagandanya.

Polisi telah menembak mati pria bersenjata itu dan kemudian menggerebek 18 alamat yang berbeda. Polisi juga melakukan 14 penangkapan saat mereka mencari kemungkinan kaki tangan pelaku serangan dan berusaha untuk menentukan apakah pelaku bertindak sendiri atau tidak.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More