Pilpres AS Kacau Tanpa Pemenang Pasti, Publik China Tertawa
Jum'at, 06 November 2020 - 09:46 WIB
BEIJING - Pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) diwarnai kekacauan dengan belum adanya pemenang yang pasti setelah penghitungan suara di lima negara bagian terhenti. Kondisi pesta demokrasi Amerika itu jadi bahan tertawaan publik China melalui media sosial.
Para netizen China membuat ejekan ketika calon presiden petahana Partai Republik Donald Trump mengeluhkan tanpa bukti apa yang dia klaim "penipuan pemilu besar-besaran". Mereka juga menertawakan Trump yang mendeklarasikan kemenangan prematur pilpres Amerika sebelum jutaan suara dihitung tuntas. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
"Apakah dia menang atau kalah, misi terakhirnya adalah menghancurkan penampilan demokrasi Amerika,” sindir warga China pengguna Weibo, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/11/2020).
“Biarkan Trump terpilih kembali dan membawa AS jatuh," tulis pengguna Weibo lainnya. Ada juga netizen China yang menyamakan deklarasi kemenangan Trump yang terlalu dini dengan mengklaim pot dalam permainan mahjong sebelum ronde selesai.
Kepemimpinan China sendiri yang diperintah Partai Komunis dipilih melalui proses pintu tertutup yang buram.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade karena berbagai perselisihan mulai dari persaingan teknologi dan perdagangan, krisis Hong Kong hingga pandemi virus corona. Pemerintah Trump juga telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi: Jika Jadi Presiden AS, Biden seperti Trump Pro-Israel )
Media pemerintah China sering kali memerhatikan berita negatif di Amerika Serikat, dan menjelang pemungutan suara hari Selasa menunjukkan gambar toko-toko yang ditutup untuk mengantisipasi kekerasan terkait pemilu.
“Kerusuhan semacam ini biasanya (sebuah) komplikasi pemilu di negara-negara miskin, tetapi orang khawatir itu mungkin muncul di AS. AS sedang mengalami degradasi," bunyi tweet Hu Xijin, editor Global Times, tabloid nasionalistik yang diterbitkan oleh People's Daily milik Partai Komunis China.
Dia kemudian mengejek jajak pendapat pra-pemilihan yang memperkirakan rival Trump, Joe Biden dari Partai Demokrat, lebih unggul.
Sebuah meme populer yang beredar online menunjukkan peta pemilihan berbentuk China, diwarnai merah untuk menunjukkan Trump memiliki 270 electoral votes. Banyak yang berbagi foto itu percaya kemenangan Trump akan berarti kekacauan bagi Amerika Serikat, demi keuntungan China.
Pemerintah China secara resmi belum mengungkapkan preferensi dalam pilpres AS.
“Pemilu AS adalah urusan domestik. China tidak memiliki posisi di atasnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.
Para netizen China membuat ejekan ketika calon presiden petahana Partai Republik Donald Trump mengeluhkan tanpa bukti apa yang dia klaim "penipuan pemilu besar-besaran". Mereka juga menertawakan Trump yang mendeklarasikan kemenangan prematur pilpres Amerika sebelum jutaan suara dihitung tuntas. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
"Apakah dia menang atau kalah, misi terakhirnya adalah menghancurkan penampilan demokrasi Amerika,” sindir warga China pengguna Weibo, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/11/2020).
“Biarkan Trump terpilih kembali dan membawa AS jatuh," tulis pengguna Weibo lainnya. Ada juga netizen China yang menyamakan deklarasi kemenangan Trump yang terlalu dini dengan mengklaim pot dalam permainan mahjong sebelum ronde selesai.
Kepemimpinan China sendiri yang diperintah Partai Komunis dipilih melalui proses pintu tertutup yang buram.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade karena berbagai perselisihan mulai dari persaingan teknologi dan perdagangan, krisis Hong Kong hingga pandemi virus corona. Pemerintah Trump juga telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi: Jika Jadi Presiden AS, Biden seperti Trump Pro-Israel )
Media pemerintah China sering kali memerhatikan berita negatif di Amerika Serikat, dan menjelang pemungutan suara hari Selasa menunjukkan gambar toko-toko yang ditutup untuk mengantisipasi kekerasan terkait pemilu.
“Kerusuhan semacam ini biasanya (sebuah) komplikasi pemilu di negara-negara miskin, tetapi orang khawatir itu mungkin muncul di AS. AS sedang mengalami degradasi," bunyi tweet Hu Xijin, editor Global Times, tabloid nasionalistik yang diterbitkan oleh People's Daily milik Partai Komunis China.
Dia kemudian mengejek jajak pendapat pra-pemilihan yang memperkirakan rival Trump, Joe Biden dari Partai Demokrat, lebih unggul.
Sebuah meme populer yang beredar online menunjukkan peta pemilihan berbentuk China, diwarnai merah untuk menunjukkan Trump memiliki 270 electoral votes. Banyak yang berbagi foto itu percaya kemenangan Trump akan berarti kekacauan bagi Amerika Serikat, demi keuntungan China.
Pemerintah China secara resmi belum mengungkapkan preferensi dalam pilpres AS.
“Pemilu AS adalah urusan domestik. China tidak memiliki posisi di atasnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.
(min)
tulis komentar anda