Mayoritas Warga Israel Ingin Trump Menang Pilpres AS
Selasa, 03 November 2020 - 12:44 WIB
TEL AVIV - Mayoritas warga Israel menginginkan Presiden Donald Trump memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (3/11/2020) waktu Amerika atau Rabu (4/11/2020) WIB. Sebuah jajak pendapat mengungkap bahwa 63 persen orang Israel mendukung Trump sebagai presiden Amerika yang disukai negara Yahudi.
Trump, calon presiden (capres) petahana Partai Republik, bersaing dengan capres Partai Demokrat Joe Biden dalam pilpres AS. Jika Donald Trump menang, dia akan berkuasa lagi sebagai presiden Amerika untuk periode kedua. (Baca: Netanyahu Berharap Trump Kembali Terpilih sebagai Presiden AS )
Menurut jajak pendapat yang dilakukan lembaga think tank yang berbasis di Yerusalem, Israel Democracy Institute (IDI), dan dirilis pada malam pemungutan suara AS, sebanyak 63 persen orang Israel—termasuk 70 persen orang Yahudi—berpikir kemenangan Trump diminati orang-orang Israel.
Hanya 17 persen orang Israel yang disurvei mengatakan capres Partai Demokrat Joe Biden akan lebih baik untuk Israel, sementara 20 persen mengatakan mereka tidak tahu.
"Agaknya preferensi yang diucapkan di antara publik Yahudi agar Trump tetap mengabdi sebagian besar berasal dari penilaian bahwa pemilihan Biden akan melemahkan hubungan AS-Israel, dan memperkuat hubungan antara Washington dan Palestina," kata IDI, seperti dikutip AFP. (Baca: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres AS meski Kalah dalam Survei )
Jajak pendapat lain pada pertengahan Oktober, yang dilakukan untuk channel i24 yang berbasis di Tel Aviv, menemukan bahwa 63 persen orang Israel mengatakan Trump akan menjadi presiden yang lebih pro-Israel.
Trump telah membuat beberapa keputusan penting untuk negara Yahudi itu selama masa jabatannya, termasuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah.
Dia juga mendukung kesepakatan normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji Trump sebagai sekutu terkuat Israel di Gedung Putih.
Tetapi pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, pada hari Senin mengatakan bahwa siapa pun yang menang,"presiden Amerika Serikat berikutnya akan menjadi teman Israel." (Baca juga: Penasihat Biden: Jet Tempur Siluman F-35 Hanya untuk Israel )
"Baik Donald Trump dan Joe Biden adalah teman Israel, dengan komitmen mendalam kepada Israel dan Zionisme," kata Lapid dalam sebuah pernyataan, sambil menambahkan dia telah melihat "suara-suara radikal" yang bermusuhan tumbuh lebih kuat di dalam Partai Demokrat.
Beberapa rabbi, termasuk Haim Druckman, mantan anggota National Religious Party (Partai Agama Nasional) yang berpengaruh, telah mendesak warga AS di Israel untuk memilih Trump.
Dan pada Senin malam sekitar 150 pendukung Trump yang mengibarkan bendera AS dan Israel berunjuk rasa di kota Beit Shemesh di selatan Yerusalem, tempat banyak warga Israel-Amerika tinggal.
Trump, calon presiden (capres) petahana Partai Republik, bersaing dengan capres Partai Demokrat Joe Biden dalam pilpres AS. Jika Donald Trump menang, dia akan berkuasa lagi sebagai presiden Amerika untuk periode kedua. (Baca: Netanyahu Berharap Trump Kembali Terpilih sebagai Presiden AS )
Menurut jajak pendapat yang dilakukan lembaga think tank yang berbasis di Yerusalem, Israel Democracy Institute (IDI), dan dirilis pada malam pemungutan suara AS, sebanyak 63 persen orang Israel—termasuk 70 persen orang Yahudi—berpikir kemenangan Trump diminati orang-orang Israel.
Hanya 17 persen orang Israel yang disurvei mengatakan capres Partai Demokrat Joe Biden akan lebih baik untuk Israel, sementara 20 persen mengatakan mereka tidak tahu.
"Agaknya preferensi yang diucapkan di antara publik Yahudi agar Trump tetap mengabdi sebagian besar berasal dari penilaian bahwa pemilihan Biden akan melemahkan hubungan AS-Israel, dan memperkuat hubungan antara Washington dan Palestina," kata IDI, seperti dikutip AFP. (Baca: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres AS meski Kalah dalam Survei )
Jajak pendapat lain pada pertengahan Oktober, yang dilakukan untuk channel i24 yang berbasis di Tel Aviv, menemukan bahwa 63 persen orang Israel mengatakan Trump akan menjadi presiden yang lebih pro-Israel.
Trump telah membuat beberapa keputusan penting untuk negara Yahudi itu selama masa jabatannya, termasuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah.
Dia juga mendukung kesepakatan normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji Trump sebagai sekutu terkuat Israel di Gedung Putih.
Tetapi pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, pada hari Senin mengatakan bahwa siapa pun yang menang,"presiden Amerika Serikat berikutnya akan menjadi teman Israel." (Baca juga: Penasihat Biden: Jet Tempur Siluman F-35 Hanya untuk Israel )
"Baik Donald Trump dan Joe Biden adalah teman Israel, dengan komitmen mendalam kepada Israel dan Zionisme," kata Lapid dalam sebuah pernyataan, sambil menambahkan dia telah melihat "suara-suara radikal" yang bermusuhan tumbuh lebih kuat di dalam Partai Demokrat.
Beberapa rabbi, termasuk Haim Druckman, mantan anggota National Religious Party (Partai Agama Nasional) yang berpengaruh, telah mendesak warga AS di Israel untuk memilih Trump.
Dan pada Senin malam sekitar 150 pendukung Trump yang mengibarkan bendera AS dan Israel berunjuk rasa di kota Beit Shemesh di selatan Yerusalem, tempat banyak warga Israel-Amerika tinggal.
(min)
tulis komentar anda