Pakar: Trump Akan Menang Pilpres AS, meski Kalah dalam Survei

Senin, 02 November 2020 - 11:14 WIB
loading...
Pakar: Trump Akan Menang Pilpres AS, meski Kalah dalam Survei
Presiden Donald Trump, capres petahana Partai Republik, saat debat final dengan capres Partai Demokrat Joe Biden di Nashville, AS, Jumat (23 Oktober 2020) WIB. Foto/ABC News
A A A
WASHINGTON - Para pakar yang mengamati politik Amerika Serikat (AS) meyakini Presiden Donald Trump akan kembali memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Amerika yang digelar Selasa (3/11/2020) waktu setempat.

Menurut mereka, calon presiden (capres) petahana Partai Republik itu akan menang pilpres meski kalah dari capres Partai Demokrat Joe Biden dalam beberapa survei. (Baca: Trump Ancaman Umumkan Kemenangan Pilpres AS, tapi Kemudian Membantahnya )

Biden selama ini unggul dalam jajak pendapat atau survei di banyak negara bagian Amerika. Sekilas, kubu Biden akan merasa lebih optimistis daripada tim Trump.

Tetapi Profesor Wesley Widmaier, seorang ahli urusan internasional di Universitas Nasional Australia, mengatakan kepada 9news.com.au, Senin (2/11/2020), gambaran itu tampak berbeda ketika meneliti jajak pendapat negara bagian mikro di medan pertempuran utama, di mana Biden hanya menikmati keunggulan tipis.

"Dia masih memiliki jalur elektoral yang jelas menuju kursi kepresidenan," kata Widmaier yang membicarakan Trump. (Baca: Trump Kantongi Kemenangan Awal Jelang Pilpres AS )

"Pennsylvania masih mengudara, Florida masih mengudara, dan bahkan Arizona bukanlah hal yang pasti bagi Biden," ujarnya.

Jika Trump merebut Pennsylvania dan Florida, itu masih merupakan "langkah yang sulit", tetapi Widmaier mengatakan presiden Amerika itu dapat menemukan jalan menuju kemenangan.

Profesor Widmaier mengatakan para pendukung Trump memiliki hak untuk merasakan "optimisme yang memenuhi syarat", karena presiden mengejar kemenangan yang tidak terduga.

Menurut serangkaian jajak pendapat terbaru, hanya 48 jam dari pemungutan suara, Biden memimpin Trump di Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania.

Tetapi Widmaier mengatakan beberapa dari hasil jajak pendapat negara bagian itu berada margin of error.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)