Pakar: Trump Akan Menang Pilpres AS, meski Kalah dalam Survei
Senin, 02 November 2020 - 11:14 WIB
"Jadi, meskipun Biden tampaknya akan menjadi yang teratas, Trump masih memiliki peluang di negara bagian itu," ujarnya.
Jajak pendapat pemilu AS 2016 memberi isyarat pada Hillary Clinton untuk mengalahkan Trump dengan nyaman, tetapi prediksi jajak pendapat itu salah.
Srinivas mengatakan bahwa jajak pendapat pemilu AS 2016 telah keliru dengan tidak mengambil sampel "orang Amerika yang terlupakan", demografi yang kecewa juga diabaikan oleh media yang telah memilih Trump untuk berkuasa.
"Kali ini (lembaga survei) berupaya untuk mengambil sampel pemilih yang lebih luas," katanya.
"Jadi, kami harus lebih percaya diri dengan apa yang (jajak pendapat 2020) katakan kepada kami, tetapi kami tidak pernah tahu sampai hari pemilihan."
Srinivas percaya kamp Biden, meskipun pemungutan suara dengan kuat, tetap akan melihat dari balik bahunya.
Lebih dari 91 juta surat suara telah diberikan dalam pemilu 2020, jauh melampaui 58 juta suara awal empat tahun lalu.
Presiden Trump tanpa perlu dipertanyakan adalah orang yang tidak diunggulkan dalam pilpres hari Selasa, 3 November.
Tapi dia memiliki kesempatan untuk mengamankan 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk masa jabatan kedua.
Jajak pendapat pemilu AS 2016 memberi isyarat pada Hillary Clinton untuk mengalahkan Trump dengan nyaman, tetapi prediksi jajak pendapat itu salah.
Srinivas mengatakan bahwa jajak pendapat pemilu AS 2016 telah keliru dengan tidak mengambil sampel "orang Amerika yang terlupakan", demografi yang kecewa juga diabaikan oleh media yang telah memilih Trump untuk berkuasa.
"Kali ini (lembaga survei) berupaya untuk mengambil sampel pemilih yang lebih luas," katanya.
"Jadi, kami harus lebih percaya diri dengan apa yang (jajak pendapat 2020) katakan kepada kami, tetapi kami tidak pernah tahu sampai hari pemilihan."
Srinivas percaya kamp Biden, meskipun pemungutan suara dengan kuat, tetap akan melihat dari balik bahunya.
Lebih dari 91 juta surat suara telah diberikan dalam pemilu 2020, jauh melampaui 58 juta suara awal empat tahun lalu.
Presiden Trump tanpa perlu dipertanyakan adalah orang yang tidak diunggulkan dalam pilpres hari Selasa, 3 November.
Tapi dia memiliki kesempatan untuk mengamankan 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk masa jabatan kedua.
(min)
tulis komentar anda