Protes Pernyataan Macron Soal Islam, Pakistan Panggil Dubes Prancis

Selasa, 27 Oktober 2020 - 01:50 WIB
Pakistan dilaporkan telah memanggil Duta Besar Prancis di Islamabad untuk memprotes pernyataan Presiden Emanuel Macron soal Islam. Foto/REUTERS
ISLAMABAD - Pakistan dilaporkan telah memanggil Duta Besar Prancis di Islamabad untuk memprotes pernyataan Presiden Emanuel Macron soal Islam. Islamabad menilai pernyataan Macron, terlebih pasca insiden pemenggalan seorang guru di Paris, telah menyerang Islam.

Macron telah mengkritik mereka yang dia sebut sebagai "Islamis" dan membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. Macron juga mengatakan, guru yang terbunuh itu adalah korban serangan teroris Islam.

Dia juga mengaku tidak akan pernah "melepaskan" karikatur Nabi Muhammad, dalam upacara untuk menghormati guru tersebut pada minggu lalu. "Dia dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita. Mereka tidak akan pernah memilikinya," kata Macron kala itu.

"Duta Besar Prancis di Islamabad telah dipanggil untuk melakukan protes diplomatik terhadap pernyataan tidak bertanggung jawab Macron," kata Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/10/2020).



Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dalam sebuah surat terbuka, mengatakan tumbuhnya Islamofobia mendorong ekstremisme dan kekerasan di seluruh dunia, terutama melalui platform media sosial seperti Facebook.

"Saya akan meminta Anda untuk menempatkan larangan serupa terhadap Islamofobia dan kebencian terhadap Islam di Facebook yang telah Anda terapkan untuk Holocaust," kata Khan. ( )

"Kami akan menghapus perkataan yang mendorong kebencian ini, segera setelah kami menyadarinya. Facebook memiliki "lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata juru bicara tersebut.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More