Pembangkang Iran Mehdi Amin Dibunuh di Kediamannya di Kanada
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 02:16 WIB
Pada bulan Juni, seorang aktivis Kurdi Iran selamat dari upaya pembunuhan setelah dia ditikam beberapa kali di kota Leeuwarden di Belanda.
Pada bulan Maret, pejabat Turki menyimpulkan bahwa konsulat Iran di Istanbul berada di balik pembunuhan pembangkang Iran Masoud Molavi Vardanjani yang ditembak mati di kota itu pada November 2019.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa motifnya, tapi saya sangat menghormati YRP dan saya yakin mereka akan menyelidiki pembunuhan yang menghebohkan ini dan menangkap mereka yang terlibat,” kata Ari.
Dia menambahkan bahwa dia tidak mengetahui adanya ancaman yang mungkin diterima Amin. (Baca juga: Pesan Mengerikan Putin kepada Orang-orang yang Ingin Rusia Hancur )
“(Amin) adalah pembela hak asasi manusia yang gigih di negara asalnya dan satu-satunya keinginannya adalah melihat negara sekuler dan demokratis di Iran. Dia akan selalu memberi tahu saya bahwa keinginan terbesarnya adalah kembali ke Iran sebelum dia meninggal," papar Ari.
"(Amin) cukup aktif di lingkaran antirezim Iran di Toronto," tulis pengacara Iran-Kanada dan aktivis hak asasi manusia, Kaveh Shahrooz, di Twitter.
Beberapa warga Iran di platform media sosial memberikan penghormatan kepada Amin dengan membagikan gambar dirinya di protes anti-rezim.
“Saya terakhir melihatnya pada protes di Toronto untuk mendukung Navid Afkari,” kata salah satu pengguna Twitter. Afkari adalah seorang atlet Iran yang dieksekusi oleh Republik Islam Iran pada bulan September.
Pada bulan Maret, pejabat Turki menyimpulkan bahwa konsulat Iran di Istanbul berada di balik pembunuhan pembangkang Iran Masoud Molavi Vardanjani yang ditembak mati di kota itu pada November 2019.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa motifnya, tapi saya sangat menghormati YRP dan saya yakin mereka akan menyelidiki pembunuhan yang menghebohkan ini dan menangkap mereka yang terlibat,” kata Ari.
Dia menambahkan bahwa dia tidak mengetahui adanya ancaman yang mungkin diterima Amin. (Baca juga: Pesan Mengerikan Putin kepada Orang-orang yang Ingin Rusia Hancur )
“(Amin) adalah pembela hak asasi manusia yang gigih di negara asalnya dan satu-satunya keinginannya adalah melihat negara sekuler dan demokratis di Iran. Dia akan selalu memberi tahu saya bahwa keinginan terbesarnya adalah kembali ke Iran sebelum dia meninggal," papar Ari.
"(Amin) cukup aktif di lingkaran antirezim Iran di Toronto," tulis pengacara Iran-Kanada dan aktivis hak asasi manusia, Kaveh Shahrooz, di Twitter.
Beberapa warga Iran di platform media sosial memberikan penghormatan kepada Amin dengan membagikan gambar dirinya di protes anti-rezim.
“Saya terakhir melihatnya pada protes di Toronto untuk mendukung Navid Afkari,” kata salah satu pengguna Twitter. Afkari adalah seorang atlet Iran yang dieksekusi oleh Republik Islam Iran pada bulan September.
(min)
tulis komentar anda