Penasihat Keamanan Trump: China Ancaman Abad Ini
Kamis, 22 Oktober 2020 - 09:15 WIB
China pada tahun 1979 memiliki ekonomi yang lebih kecil dari Italia, tetapi setelah membuka diri untuk investasi asing dan memperkenalkan reformasi pasar, China telah menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.
Sekarang negara itu bahkan menjadi pemimpin global dalam berbagai teknologi abad ke-21 seperti kecerdasan buatan, pengobatan regeneratif, dan polimer konduktif.
Tanggapan China terhadap wabah virus Corona baru, kata O'Brien, menghapus semua keraguan tentang niatnya.
Dia mengatakan China telah mengkooptasi organisasi internasional dan memaksa mereka untuk memasang peralatan telekomunikasi China di fasilitas mereka. Dia menuduh Partai Komunis China memblokir perusahaan asing sambil mensubsidi perusahaannya sendiri.(Baca juga: Esper: Rusia-China Coba Rebut Posisi Pemimpin Militer Dunia Milik AS )
Dikatakan oleh O'Brien proyek internasional andalan China, yang disebut inisiatif Belt and Road, melibatkan penawaran pinjaman tidak berkelanjutan kepada negara-negara miskin untuk membangun proyek infrastruktur "gajah putih" menggunakan perusahaan dan buruh China.
"Ketergantungan negara-negara ini pada utang China membuat kedaulatan mereka terkikis dan tidak ada pilihan lain selain memotong garis sejumlah pihak pada pemungutan suara PBB dan masalah lainnya," tukas O'Brien.(Lihat video: Dugaan Keterlibatan Aparat dalam Pembunuhan Pendeta Yeremia )
Sekarang negara itu bahkan menjadi pemimpin global dalam berbagai teknologi abad ke-21 seperti kecerdasan buatan, pengobatan regeneratif, dan polimer konduktif.
Tanggapan China terhadap wabah virus Corona baru, kata O'Brien, menghapus semua keraguan tentang niatnya.
Dia mengatakan China telah mengkooptasi organisasi internasional dan memaksa mereka untuk memasang peralatan telekomunikasi China di fasilitas mereka. Dia menuduh Partai Komunis China memblokir perusahaan asing sambil mensubsidi perusahaannya sendiri.(Baca juga: Esper: Rusia-China Coba Rebut Posisi Pemimpin Militer Dunia Milik AS )
Dikatakan oleh O'Brien proyek internasional andalan China, yang disebut inisiatif Belt and Road, melibatkan penawaran pinjaman tidak berkelanjutan kepada negara-negara miskin untuk membangun proyek infrastruktur "gajah putih" menggunakan perusahaan dan buruh China.
"Ketergantungan negara-negara ini pada utang China membuat kedaulatan mereka terkikis dan tidak ada pilihan lain selain memotong garis sejumlah pihak pada pemungutan suara PBB dan masalah lainnya," tukas O'Brien.(Lihat video: Dugaan Keterlibatan Aparat dalam Pembunuhan Pendeta Yeremia )
(ber)
tulis komentar anda