Tentara Nigeria Tembaki Demonstran, Dua Tumbang
Rabu, 21 Oktober 2020 - 08:10 WIB
LAGOS - Tentara Nigeria menembaki demonstran yang memprotes aksi kebrutalan polisi di distrik Lekki, Lagos pada Selasa waktu setempat. Empat orang saksi mengatakan aksi brutal itu menyebabkan setidaknya dua orang tertembak.
Ribuan warga Nigeria di seluruh negera telah berdemonstrasi setiap hari selama hampir dua minggu terakhir melawan unit polisi, Pasukan Anti-Perampokan Khusus (SARS). Unit polisi ini selama bertahun-tahun dituduh oleh kelompok hak asasi manusia melakukan pemerasan, pelecehan, penyiksaan dan pembunuhan. Unit itu dibubarkan pada 11 Oktober lalu tetapi aksi protes terus berlanjut dengan para demonstran menyerukan reformasi penegakan hukum. (Baca juga: Pemuda Turun ke Jalan Protes Kebrutalan Polisi, Kota di Nigeria Lumpuh )
“Mereka mulai menembakkan amunisi ke arah kerumunan. Mereka menembaki kerumunan,” kata Alfred Ononugbo (55) seorang petugas keamanan.
"Saya melihat peluru itu mengenai satu atau dua orang," ungkapnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/10/2020).
Kondisi kedua orang itu belum diketahui. Amnesty International mengatakan setidaknya 15 orang telah tewas sejak aksi protes dimulai.
Dalam sebuah postingan di Twitter, Angkatan Darat Nigeria mengatakan tidak ada tentara yang berada di lokasi penembakan pada Selasa malam di Lekki. Wilayah itu adalah sebuah distrik kelas atas di mana gerbang tol telah menjadi tempat aksi protes harian di Lagos, kota terbesar di Afrika.
Pemerintah negara bagian Lagos mengatakan akan melakukan penyelidikan atas penembakan itu, yang menurut para saksi dimulai sekitar jam 7 malam waktu setempat.
"Ada laporan penembakan di Lekki Toll Plaza," Gboyega Akosile, juru bicara gubernur, mengatakan di Twitter.
"Pemerintah Negara Bagian telah memerintahkan penyelidikan atas insiden itu," katanya dalam tweet lain.
Ribuan warga Nigeria di seluruh negera telah berdemonstrasi setiap hari selama hampir dua minggu terakhir melawan unit polisi, Pasukan Anti-Perampokan Khusus (SARS). Unit polisi ini selama bertahun-tahun dituduh oleh kelompok hak asasi manusia melakukan pemerasan, pelecehan, penyiksaan dan pembunuhan. Unit itu dibubarkan pada 11 Oktober lalu tetapi aksi protes terus berlanjut dengan para demonstran menyerukan reformasi penegakan hukum. (Baca juga: Pemuda Turun ke Jalan Protes Kebrutalan Polisi, Kota di Nigeria Lumpuh )
“Mereka mulai menembakkan amunisi ke arah kerumunan. Mereka menembaki kerumunan,” kata Alfred Ononugbo (55) seorang petugas keamanan.
"Saya melihat peluru itu mengenai satu atau dua orang," ungkapnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/10/2020).
Kondisi kedua orang itu belum diketahui. Amnesty International mengatakan setidaknya 15 orang telah tewas sejak aksi protes dimulai.
Dalam sebuah postingan di Twitter, Angkatan Darat Nigeria mengatakan tidak ada tentara yang berada di lokasi penembakan pada Selasa malam di Lekki. Wilayah itu adalah sebuah distrik kelas atas di mana gerbang tol telah menjadi tempat aksi protes harian di Lagos, kota terbesar di Afrika.
Pemerintah negara bagian Lagos mengatakan akan melakukan penyelidikan atas penembakan itu, yang menurut para saksi dimulai sekitar jam 7 malam waktu setempat.
"Ada laporan penembakan di Lekki Toll Plaza," Gboyega Akosile, juru bicara gubernur, mengatakan di Twitter.
"Pemerintah Negara Bagian telah memerintahkan penyelidikan atas insiden itu," katanya dalam tweet lain.
tulis komentar anda