KBRI Canberra-UNHAS Bekerja Sama Gelar Australia Update ke-2

Rabu, 21 Oktober 2020 - 06:06 WIB
Duta Besar RI untuk Australia merangkap Vanuatu H.E. Y. Kristiarto S Legowo. Foto/KBRI Canberra
CANBERRA - Kedutaan Besar RI (KBRI) Canberra bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas), Kementerian Luar Negeri RI dan Australian Embassy in Jakarta sukses menyelenggarakan webinar Australia Update 2020 pada 20 Oktober 2020.

Acara diawali sambutan pembukaan dari Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dwia Pulubuhu, Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia H.E. Garry Quinlan, dan Duta Besar RI untuk Australia merangkap Vanuatu H.E. Y. Kristiarto S Legowo.

“Diawali dari jalinan hubungan erat antara nelayan di pesisir Makassar dengan para pedagang Australia, kemudian Comprehensive Strategic Partnership (CSP) 2018, hingga pemberlakuan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) 5 Juli 2020, hubungan erat antara negara kepulauan terbesar dan negara benua terbesar ini sangat nyata kemajuannya,” ungkap Duta Besar Legowo pada penyelenggaraan Australia Update ke-2 ini.



Mengambil tema “Kemitraan untuk Pemulihan dari Covid-19: Peluang dan Tantangan setelah Pemberlakuan IA-CEPA”, webinar ini ditujukan memberikan informasi yang lebih luas dan analisis yang mendalam bagi pemangku kepentingan Indonesia tentang situasi domestik saat ini di Australia, mendorong saling pengertian antara masyarakat dari kedua negara, meningkatkan pemahaman tentang pentingnya hubungan bilateral Indonesia-Australia, dan memancing minat penelitian tentang Australia.

Webinar terbagi dalam tiga sesi, di mana Sesi I mengangkat “Dinamika Situasi Politik di Australia: Pengaruhnya terhadap Indonesia”.

Pada sesi ini Andrew Tillett, koresponden politik dari Australia Financial Review, dan Dr Dafri Agussalim dari Universitas Gadjah Mada, memberikan update tentang isu perkembangan politik terkini di Australia yang kemudian ditanggapi Dr Laode Muhammad Syarif, Komisioner KPK periode 2015-2019, sebelum sesi tanya jawab.

Sementara itu, Sesi II menghadirkan pembicara Ms. Katherine Tuck dari Kedubes Australia di Jakarta yang memberikan update mengenai “Situasi Ekonomi Australia dan Kebijakannya” yang kemudian dibahas Agung Wicaksono, Atase Perdagangan KBRI Canberra, yang menekankan berbagai peluang kerja sama ekonomi kedua negara berdasarkan IA-CEPA yang telah dinyatakan berlaku per 5 Juli 2020.

Sesi terakhir mendalami mengenai isu sosial dan budaya, khususnya mengenai “Pengembangan people-to-people contacts antara Indonesia-Australia” dengan pembicara Dr Jemma Purdey dari the Australia-Indonesia Centre dan Dr Amrih Widodo, dosen di Australian National University (ANU) sebagai pembahasnya. (Baca Juga: Delegasi UEA Sambangi Tel Aviv: Israel Senang, Palestina Berang)

Australia Update diselenggarakan KBRI Canberra secara rutin setiap tahun dengan bekerja sama dengan universitas di tanah air. Pada penyelenggaraan pertama (2019), UGM menjadi tuan rumah penyelenggara secara luring. (Lihat Infografis: Gereja-Gereja Dibakar Demonstran, Saat Demo Besar di Chile)

Penyelenggaraan tahun 2020 dilakukan secara virtual mengingat adanya pandemi Covid-19. Kegiatan rutin Australia Update menjadi salah satu sarana untuk memberikan informasi yang lebih luas dan analisis yang mendalam bagi pemangku kepentingan Indonesia agar mampu memanfaatkan kesempatan-kesempatan nyata yang dilahirkan IA-CEPA sebagai buah dari hubungan bilateral kedua negara. (Lihat Video: Tingkatkan Hubungan Bilateral, PM Jepang Kunjungi Indonesia)
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More