Paus Fransiskus Memakai Masker untuk Pertama Kali di Acara Publik
Rabu, 21 Oktober 2020 - 03:03 WIB
ROMA - Paus Fransiskus memakai masker untuk pertama kali saat acara publik ketika dia dan pemimpin agama lain menghadiri layanan doa untuk perdamaian dunia.
Paus memakai masker putih saat prosesi di Roma Basilika Santa Maria di Aracoeli. Sebelumnya dia hanya memakai masker di mobil yang membawanya untuk audiens pekanan di Vatikan.
Dia mendapat beberapa kritik, terutama di media sosial, karena tidak mengenakan masker pada layanan untuk khalayak umum dan terkadang berhubungan dekat dengan para pengunjung.
Paus Fransiskus, 83, menghadiri kebaktian bersama para pemimpin Kristen lainnya di basilika, termasuk Patriark Bartholomew, pemimpin spiritual Kristen Ortodoks. (Baca Juga: Sekjen PBB Desak Armenia dan Azerbaijan Hormati Gencatan Senjata)
Bersamaan dengan itu di lokasi lain di Roma, orang-orang Yahudi berdoa di sinagog kota dan para pemimpin Buddha, Sikh, Hindu dan Muslim juga berdoa untuk perdamaian. (Lihat Infografis: Gereja-Gereja Dibakar Demonstran, Saat Demo Besar di Chile)
Peristiwa itu terjadi ketika jumlah orang yang dites positif virus corona terus meningkat di Italia dalam beberapa pekan terakhir. (Lihat Video: Tingkatkan Hubungan Bilateral, PM Jepang Kunjungi Indonesia)
Ada juga lonjakan yang relatif kecil di Vatikan, di mana empat anggota Garda Swiss, korps elit dan berpakaian warna-warni yang melindungi paus, juga dinyatakan positif Covid-19.
Acara tahunan itu dimulai oleh mendiang Paus Yohanes Paulus dan Komunitas Katolik Roma Sant 'Egido pada 1986. Acara itu diperkecil tahun ini karena pandemi virus corona.
Paus melepas maskernya saat dia membaca pidatonya, seperti yang dilakukan para pemimpin lain ketika mereka berbicara, tetapi mengenakannya kembali ketika dia selesai berbicara.
Satu paru-paru Paus diangkat karena sakit saat dia masih muda di negara asalnya Argentina. Dia terkadang bernapas dengan berat setelah menaiki tangga.
Uskup Agung Canterbury dan pemimpin spiritual Anglikan dunia, Justin Welby seharusnya menghadiri acara tersebut tetapi tidak bisa karena pembatasan Covid-19.
Paus memakai masker putih saat prosesi di Roma Basilika Santa Maria di Aracoeli. Sebelumnya dia hanya memakai masker di mobil yang membawanya untuk audiens pekanan di Vatikan.
Dia mendapat beberapa kritik, terutama di media sosial, karena tidak mengenakan masker pada layanan untuk khalayak umum dan terkadang berhubungan dekat dengan para pengunjung.
Paus Fransiskus, 83, menghadiri kebaktian bersama para pemimpin Kristen lainnya di basilika, termasuk Patriark Bartholomew, pemimpin spiritual Kristen Ortodoks. (Baca Juga: Sekjen PBB Desak Armenia dan Azerbaijan Hormati Gencatan Senjata)
Bersamaan dengan itu di lokasi lain di Roma, orang-orang Yahudi berdoa di sinagog kota dan para pemimpin Buddha, Sikh, Hindu dan Muslim juga berdoa untuk perdamaian. (Lihat Infografis: Gereja-Gereja Dibakar Demonstran, Saat Demo Besar di Chile)
Peristiwa itu terjadi ketika jumlah orang yang dites positif virus corona terus meningkat di Italia dalam beberapa pekan terakhir. (Lihat Video: Tingkatkan Hubungan Bilateral, PM Jepang Kunjungi Indonesia)
Ada juga lonjakan yang relatif kecil di Vatikan, di mana empat anggota Garda Swiss, korps elit dan berpakaian warna-warni yang melindungi paus, juga dinyatakan positif Covid-19.
Acara tahunan itu dimulai oleh mendiang Paus Yohanes Paulus dan Komunitas Katolik Roma Sant 'Egido pada 1986. Acara itu diperkecil tahun ini karena pandemi virus corona.
Paus melepas maskernya saat dia membaca pidatonya, seperti yang dilakukan para pemimpin lain ketika mereka berbicara, tetapi mengenakannya kembali ketika dia selesai berbicara.
Satu paru-paru Paus diangkat karena sakit saat dia masih muda di negara asalnya Argentina. Dia terkadang bernapas dengan berat setelah menaiki tangga.
Uskup Agung Canterbury dan pemimpin spiritual Anglikan dunia, Justin Welby seharusnya menghadiri acara tersebut tetapi tidak bisa karena pembatasan Covid-19.
(sya)
tulis komentar anda