Tangki Gas Pabrik Kimia di India Bocor, 5 Tewas dan 1.000 Dirawat di RS
Kamis, 07 Mei 2020 - 13:48 WIB
NEW DELHI - Setidaknya lima orang tewas dan 1.000 lainnya dirawat di rumah sakit setelah terjadi kebocoran gas di pabrik bahan kimia di pantai timur India. Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
Menurut seorang perwira polisi setempat kebocoran gas itu berasal dari dua tangki berkapasitas 5.000 ton yang tidak dijaga karena penguncian (lockdown) virus Corona sejak akhir Maret lalu.
Rekaman video di saluran televisi India menunjukkan orang-orang, termasuk wanita dan anak-anak, berbaring di jalan-jalan Visakhapatnam, sebuah kota pelabuhan industri di negara bagian Andhra Pradesh.
"Kami dapat mengkonfirmasi sedikitnya lima kematian saat ini. (Korban) lebih banyak akan dikonfirmasikan nanti," ucap seorang asisten komisaris polisi di Visakhapatnam, Swaroop Rani, seperti dikutip dari AFP, Kamis (7/5/2020).
Pabrik yang dioperasikan oleh LG Polymers terletak di pinggiran Visakhapatnam. Kota dan daerah sekitarnya adalah rumah bagi sekitar lima juta orang.
"(Gas) ditinggalkan di sana karena penguncian. Itu menyebabkan reaksi kimia dan panas terjadi di dalam tangki, dan gas bocor karena itu," terang Rani.
Ia mengatakan penduduk setempat membunyikan alarm sekitar pukul 3:30 pagi,
"Mereka mengatakan ada gas di udara," katanya.
"Kami tiba di sana segera. Orang bisa merasakan gas di udara dan tidak mungkin bagi kita untuk tinggal di sana lebih dari beberapa menit," imbuhnya.
Koordinator rumah sakit distrik, BK Naik mengatakan, setidaknya 1.000 orang telah dikirim ke rumah sakit yang berbeda. Dikhawatirkan akan lebih banyak korban yang tidak sadar akan berdatangan.
"Satu hal lagi adalah masih terlalu pagi, dan ada orang yang tidur di dalam rumah mereka (di sekitar kebocoran gas) dan tidak sadarkan diri," ujar Naik.
"Pihak berwenang juga memeriksa (di rumah-rumah). Kami bekerja untuk membawa orang ke rumah sakit. Mereka membutuhkan oksigenasi dan udara segar," imbuhnya.
Foto-foto yang diambil oleh AFP di Rumah Sakit King George di kota itu memperlihatkan dua atau tiga pasien di setiap tempat tidur, banyak dari mereka anak-anak, dan banyak yang tidak sadar.
Beberapa pasien berbaring di ranjang di rumah sakit yang jarang mengenakan celana pendek dan tanpa atasan atau sepatu.
Menurut Times of India ada delapan yang tewas, termasuk seorang gadis berusia delapan tahun, dan 5.000 orang jatuh sakit.
Menurut surat kabar itu insiden itu menyebabkan kepanikan di antara penduduk setempat dalam radius tiga kilometer di sekitar pabrik dengan banyak orang terlihat terbaring tak sadarkan diri di jalan.
"Yang lain mengalami masalah pernapasan dan mengeluh ruam pada tubuh dan mata mereka yang sakit," bunyi laporan itu.
Saluran televisi India, News18, juga menunjukkan orang-orang berjatuhan di trotoar di jalan-jalan di Visakhapatnam dengan beberapa tampaknya tidak sadar.
Sepeda motor ditinggalkan di tengah jalan seolah-olah orang baru saja terjatuh.
Ambulans diperlihatkan datang untuk mengambil korban yang terluka di tepi jalan untuk membawa mereka ke rumah sakit di daerah tersebut.
India sempat mengalami salah satu bencana industri terburuk dalam sejarah ketika gas bocor dari pabrik pestisida di pusat kota Bhopal pada Desember 1984.
Sekitar 3.500 orang, terutama di lapak di sekitar pabrik yang dioperasikan oleh Union Carbide, meninggal pada hari-hari berikutnya dan ribuan lainnya pada tahun-tahun berikutnya. Orang-orang terus menderita efek sampingnya hingga hari ini.
Menurut seorang perwira polisi setempat kebocoran gas itu berasal dari dua tangki berkapasitas 5.000 ton yang tidak dijaga karena penguncian (lockdown) virus Corona sejak akhir Maret lalu.
Rekaman video di saluran televisi India menunjukkan orang-orang, termasuk wanita dan anak-anak, berbaring di jalan-jalan Visakhapatnam, sebuah kota pelabuhan industri di negara bagian Andhra Pradesh.
"Kami dapat mengkonfirmasi sedikitnya lima kematian saat ini. (Korban) lebih banyak akan dikonfirmasikan nanti," ucap seorang asisten komisaris polisi di Visakhapatnam, Swaroop Rani, seperti dikutip dari AFP, Kamis (7/5/2020).
Pabrik yang dioperasikan oleh LG Polymers terletak di pinggiran Visakhapatnam. Kota dan daerah sekitarnya adalah rumah bagi sekitar lima juta orang.
"(Gas) ditinggalkan di sana karena penguncian. Itu menyebabkan reaksi kimia dan panas terjadi di dalam tangki, dan gas bocor karena itu," terang Rani.
Ia mengatakan penduduk setempat membunyikan alarm sekitar pukul 3:30 pagi,
"Mereka mengatakan ada gas di udara," katanya.
"Kami tiba di sana segera. Orang bisa merasakan gas di udara dan tidak mungkin bagi kita untuk tinggal di sana lebih dari beberapa menit," imbuhnya.
Koordinator rumah sakit distrik, BK Naik mengatakan, setidaknya 1.000 orang telah dikirim ke rumah sakit yang berbeda. Dikhawatirkan akan lebih banyak korban yang tidak sadar akan berdatangan.
"Satu hal lagi adalah masih terlalu pagi, dan ada orang yang tidur di dalam rumah mereka (di sekitar kebocoran gas) dan tidak sadarkan diri," ujar Naik.
"Pihak berwenang juga memeriksa (di rumah-rumah). Kami bekerja untuk membawa orang ke rumah sakit. Mereka membutuhkan oksigenasi dan udara segar," imbuhnya.
Foto-foto yang diambil oleh AFP di Rumah Sakit King George di kota itu memperlihatkan dua atau tiga pasien di setiap tempat tidur, banyak dari mereka anak-anak, dan banyak yang tidak sadar.
Beberapa pasien berbaring di ranjang di rumah sakit yang jarang mengenakan celana pendek dan tanpa atasan atau sepatu.
Menurut Times of India ada delapan yang tewas, termasuk seorang gadis berusia delapan tahun, dan 5.000 orang jatuh sakit.
Menurut surat kabar itu insiden itu menyebabkan kepanikan di antara penduduk setempat dalam radius tiga kilometer di sekitar pabrik dengan banyak orang terlihat terbaring tak sadarkan diri di jalan.
"Yang lain mengalami masalah pernapasan dan mengeluh ruam pada tubuh dan mata mereka yang sakit," bunyi laporan itu.
Saluran televisi India, News18, juga menunjukkan orang-orang berjatuhan di trotoar di jalan-jalan di Visakhapatnam dengan beberapa tampaknya tidak sadar.
Sepeda motor ditinggalkan di tengah jalan seolah-olah orang baru saja terjatuh.
Ambulans diperlihatkan datang untuk mengambil korban yang terluka di tepi jalan untuk membawa mereka ke rumah sakit di daerah tersebut.
India sempat mengalami salah satu bencana industri terburuk dalam sejarah ketika gas bocor dari pabrik pestisida di pusat kota Bhopal pada Desember 1984.
Sekitar 3.500 orang, terutama di lapak di sekitar pabrik yang dioperasikan oleh Union Carbide, meninggal pada hari-hari berikutnya dan ribuan lainnya pada tahun-tahun berikutnya. Orang-orang terus menderita efek sampingnya hingga hari ini.
(ber)
tulis komentar anda