Gelombang Kedua Covid Terjang Eropa, Prancis Terapkan Jam Malam
Kamis, 15 Oktober 2020 - 14:37 WIB
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan penerapan jam malam di Paris dan delapan kota lain untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Jam malam itu berlaku dari pukul 21.00 hingga 06.00 yang akan berlaku mulai Sabtu mendatang hingga minimal empat pekan,” papar Macron dalam wawancara di televisi.
Darurat kesehatan publik juga telah dideklarasikan. Jam malam akan diterapkan di Paris dan wilayah pinggiran Marseille, Lyon, Lille, Saint-Etienne, Rouen, Toulouse, Grenoble dan Montpellier.
Kebijakan ini akan mempengaruhi sekitar 22 juta orang dan setelah diterapkan empat pekan dapat diperpanjang menjadi enam pekan. “Kebijakan ini akan menghentikan orang mengunjungi restoran dan rumah pribadi selama sore dan malam,” ujar Macron.
Warga harus memiliki alasan kuat untuk berada di luar rumah saat jam malam. Macron mengakui jam malam adalah hal berat yang bagi warga.
Perjalanan penting akan diizinkan dan siapa saja yang melanggar aturan jam malam akan didenda 135 euro. Sekolah-sekolah akan tetap buka dan warga dapat melakukan perjalanan antar wilayah saat siang hari.
Selain Prancis, Jerman telah mengumumkan bahwa bar dan restoran di wilayah risiko tertinggi harus tutup lebih awal. (Baca Juga: Vaksin untuk Orang Tua, Mungkinkah?)
Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan pembatasan ketat pada Rabu (14/10) saat negara itu mencatat lebih dari 5.000 infeksi baru untuk pertama kali sejak April. (Lihat Infografis: Senapan Runduk Masa Depan Rusia, Havoc Berjangkauan 7 Kilometer)
Pada Kamis (15/10), jumlah itu bertambah lagi dengan 6.638 kasus baru tercatat, data harian tertinggi sejak awal pandemi. (Lihat Video: 160 Juta Warga Jadi Prioritas Penerimaan Vaksin Covid-19)
“Jam malam itu berlaku dari pukul 21.00 hingga 06.00 yang akan berlaku mulai Sabtu mendatang hingga minimal empat pekan,” papar Macron dalam wawancara di televisi.
Darurat kesehatan publik juga telah dideklarasikan. Jam malam akan diterapkan di Paris dan wilayah pinggiran Marseille, Lyon, Lille, Saint-Etienne, Rouen, Toulouse, Grenoble dan Montpellier.
Kebijakan ini akan mempengaruhi sekitar 22 juta orang dan setelah diterapkan empat pekan dapat diperpanjang menjadi enam pekan. “Kebijakan ini akan menghentikan orang mengunjungi restoran dan rumah pribadi selama sore dan malam,” ujar Macron.
Warga harus memiliki alasan kuat untuk berada di luar rumah saat jam malam. Macron mengakui jam malam adalah hal berat yang bagi warga.
Perjalanan penting akan diizinkan dan siapa saja yang melanggar aturan jam malam akan didenda 135 euro. Sekolah-sekolah akan tetap buka dan warga dapat melakukan perjalanan antar wilayah saat siang hari.
Selain Prancis, Jerman telah mengumumkan bahwa bar dan restoran di wilayah risiko tertinggi harus tutup lebih awal. (Baca Juga: Vaksin untuk Orang Tua, Mungkinkah?)
Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan pembatasan ketat pada Rabu (14/10) saat negara itu mencatat lebih dari 5.000 infeksi baru untuk pertama kali sejak April. (Lihat Infografis: Senapan Runduk Masa Depan Rusia, Havoc Berjangkauan 7 Kilometer)
Pada Kamis (15/10), jumlah itu bertambah lagi dengan 6.638 kasus baru tercatat, data harian tertinggi sejak awal pandemi. (Lihat Video: 160 Juta Warga Jadi Prioritas Penerimaan Vaksin Covid-19)
tulis komentar anda