Demo Berlanjut, Presiden Kyrgyzstan Umumkan Keadaan Darurat

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 22:08 WIB
Presiden Kyrgyzstan umumkan keadaan darurat saat aksi demonstrasi terus berlanjut. Foto/Yahoo
BISHKEK - Presiden Kyrgyzstan mengumumkan keadaan darurat di Ibu Kota Bishkek pada Jumat (9/10/2020). Ini dilakukan dalam upaya untuk mengakhiri kekacauan politik yang dipicu oleh pemilu parlemen yang disengketakan.

Presiden Kyrgyzstan, Sooronbai Jeenbekov, memutuskan bahwa keadaan darurat itu mulai hari ini tepat jam 8 malam hingga 8 pagi pada 21 Oktober mendatang. Keadaan darurat ini dapat mencakup jam malam dan pembatasan perjalanan.

Ia juga memerintahkan militer untuk mengerahkan pasukan ke Bishkek untuk menegakkan keputusan tersebut seperti dilansir dari Independent.



Setelah upaya awal untuk membubarkan pengunjuk rasa setelah pemungutan suara gagal, polisi telah mundur dan menahan diri dari campur tangan dengan demonstrasi. Masih belum jelas apakah polisi dan militer akan mengikuti perintah Jeenbekov.

Jeenbekov menghadapi seruan untuk mundur dari ratusan pengunjuk rasa yang menyerbu gedung-gedung pemerintah pada malam setelah pemungutan suara parlemen hari Minggu dilaporkan disapu oleh partai-partai pro-pemerintah.

Para demonstran juga membebaskan mantan Presiden Almazbek Atambayev, yang dijatuhi hukuman 11 tahun penjara pada Juni lalu atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan jabatan. Almazbek dan pendukungnya gambarkan sebagai balas dendam politik oleh Jeenbekov.(Baca juga: Demonstran Serbu Penjara, Bebaskan Mantan Presiden Kyrgyzstan yang Korupsi )

Gejolak politik tersebut menandai ketiga kalinya dalam 15 tahun ketika pengunjuk rasa bergerak untuk menggulingkan pemerintah di Kyrgyztsan. Seperti dalam pemberontakan yang menggulingkan presiden Kyrgyzstan pada tahun 2005 dan 2010, protes saat ini telah didorong oleh persaingan antar suku yang memainkan peran kunci dalam politik negara Asia Tengah.

Di bawah tekanan dari pengunjuk rasa, Komisi Pemilihan Pusat telah membatalkan hasil suara parlemen dan para pemimpin protes bergerak cepat untuk membentuk pemerintahan baru. Sidang darurat parlemen pada Selasa menunjuk anggota parlemen Sadyr Zhaparov sebagai perdana menteri baru, tetapi langkah itu segera ditentang oleh kelompok-kelompok protes lain, yang membuat negara itu kacau balau.(Baca juga: Oposisi Kyrgyzstan Terpecah Cari Pengganti Perdana Menteri )

Atambayev berbicara kepada para demonstran yang membanjiri Bishkek pusat pada hari Jumat, mendesak mereka untuk menahan diri dari kekerasan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More