Sudah Jadi Basis Rusia, Kyrgyzstan Ogah Jadi Pangkalan AS

Minggu, 24 Oktober 2021 - 05:12 WIB
loading...
Sudah Jadi Basis Rusia, Kyrgyzstan Ogah Jadi Pangkalan AS
Pangkalan udara Rusia di Kant, Kyrgyztan. Kyrgyztan menolak untuk menampung pangkalan militer AS. Foto/Sputnik/Vladimir Pirogov
A A A
BISHKEK - Kyrgyzstan menyatakan tidak akan bersedia menjadi tempat pangkalan militer Amerika Serikat (AS). Alasannya, kehadiran pasukan Rusia dirasa sudah cukup.

"Kami memiliki pangkalan [militer] Rusia di [kota] Kant. Satu pangkalan sudah cukup bagi kami. Kami tidak ingin bermain kucing dan tikus dengan kekuatan, menampung dua pangkalan," kata Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov, Sabtu (23/10/2021), yang dilansir Sputniknews.



Komentar Japarov itu muncul ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan Kyrgyzstan menjadi tuan rumah pangkalan udara AS setelah penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan.

Setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan, Gedung Putih dilaporkan menganggap Kyrgyzstan sebagai lokasi pangkalan militernya.

Pangkalan udara Rusia didirikan di Kant, terletak sekitar 12 mil di luar Bishkek, pada tahun 2003 sebagai bagian dari Collective Rapid Deployment Force dan terlibat dalam memastikan keamanan wilayah udara negara anggota Collective Security Treaty Organization (CSTO).

Pada akhir 2012, Kyrgyzstan setuju untuk menyewakan pangkalan tersebut ke Rusia selama 15 tahun, dengan opsi perpanjangan otomatis selama lima tahun, sebagai imbalan atas pengurangan utang negara itu oleh Moskow.

Pangkalan AS dibuka di bandara Manas Bishkek pada tahun 2001. Pangkalan itu ditugaskan untuk mendukung Operation Enduring Freedom di Afghanistan.

Fasilitas itu menampung prajurit dan peralatan dari negara-negara yang berpartisipasi dalam koalisi anti-teroris; tulang punggung koalisi itu terdiri dari pasukan dan aset Amerika.

Setelah 8 tahun, pangkalan udara itu berganti nama menjadi Transit Center, dan pada musim panas 2014 ditutup atas perintah pemerintah Kyrgyzstan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)