Hadapi China, AS Perkuat Koalisi 'Quad' Indo-Pasifik

Rabu, 07 Oktober 2020 - 04:38 WIB
Ringkasan pertemuan mereka berisi banyak referensi untuk kerja sama yang secara implisit mensyaratkan upaya untuk mengurangi risiko China mendapatkan keuntungan strategis atas kekuatan demokrasi di kawasan.

“Para peserta juga meninjau perkembangan strategis baru-baru ini di seluruh Indo-Pasifik dan membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama Quad dalam keamanan maritim, keamanan siber dan aliran data, infrastruktur berkualitas, kontraterorisme, dan bidang lainnya,” bunyi pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS tentang pertemuan Quad tersebut.

"Mereka berjanji untuk melanjutkan konsultasi rutin untuk memajukan visi Indo-Pasifik yang damai, aman, dan makmur melalui keterlibatan di antara pejabat senior, ahli di bidangnya, dan menteri," sambung pernyataan itu.

Pejabat China marah dengan perkembangan seperti itu dalam beberapa bulan terakhir.

"Terlepas dari campur tangannya di Laut China Selatan, AS mendirikan Quad, garis depan anti-China yang juga dikenal sebagai mini-NATO," kata wakil Menteri Luar Negeri China Luo Zhaohui bulan lalu.

"Ini mencerminkan mentalitas Perang Dingin di AS," sambungnya.

Tim Pompeo telah menepis "pembicaraan santai" tentang organisasi gaya NATO baru di Indo-Pasifik, sebagian karena kesulitan membangun lembaga baru yang besar, apalagi yang memiliki kewajiban pertahanan kolektif yang ketat.

“Kawasan Indo-Pasifik sebenarnya kekurangan struktur multilateral yang kuat,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Steve Biegun bulan lalu.

"Jadi selama kita menjaga tujuan dengan benar, dan selama kita menjaga ambisi tetap terkendali untuk memulai dengan kumpulan anggota yang sangat kuat, saya pikir itu perlu ditelusuri meskipun itu hanya akan terjadi jika negara lain juga berkomitmen seperti Amerika Serikat,” ia menambahkan.

Biegun juga meragukan gagasan bahwa menanggapi ancaman China di dalam dan dari dirinya sendiri atau tantangan potensial dari China di dalam dan dari dirinya sendiri akan cukup menjadi pendorong. Ia mengatakan bahwa blok baru mana pun akan membutuhkan "agenda positif" untuk wilayah. (Baca juga: Militer AS Cari Cara Kalahkan China di Indo-Pasifik )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More