Biden Janji Akhiri Dukungan AS pada Perang Saudi di Yaman
Selasa, 06 Oktober 2020 - 03:03 WIB
WASHINGTON - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden berjanji mengakhiri dukungan AS pada perang Arab Saudi di Yaman jika dia menjadi presiden.
“Dalam pemerintahan Biden-Harris, kami akan menilai lagi hubungan kita dengan Kerajaan ( Arab Saudi ), mengakhiri dukungan AS untuk perang Arab Saudi di Yaman , dan memastikan Amerika tidak memeriksa nilai-nilainya di pintu untuk menjual senjata atau membeli minyak,” tegas Biden dalam pernyataan resmi dalam website kampanyenya.
Perang di Yaman menjadi salah satu topik utama debat antara Biden dan lawannya, Presiden AS Donald Trump yang maju lagi untuk periode kedua pemerintahan.
Trump mendukung Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam perang mereka di Yaman dengan imbalan kesepakatan senjata dalam jumlah besar. (Baca Juga: Tim Kampanye: Biden Secara Rutin Tes Covid-19 dan Hasilnya Negatif)
Berbagai organisasi hak asasi manusia internasional berulang kali mengkritik peran AS dalam perang di Yaman dan penjualan senjata ke Saudi dan UEA yang mengakibatkan pelanggaran berat hak asasi manusia. (Baca Infografis: Iran, Turki, dan Qatar Bisa Lawan Blok Israel-Teluk)
Sejumlah survei menunjukkan Biden dapat mengalahkan Trump dalam pemilu presiden mendatang. (Lihat Video: Pasca Hujan Deras Minggu Malam, Pintu Air Manggarai Dipadati Sampah)
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
“Dalam pemerintahan Biden-Harris, kami akan menilai lagi hubungan kita dengan Kerajaan ( Arab Saudi ), mengakhiri dukungan AS untuk perang Arab Saudi di Yaman , dan memastikan Amerika tidak memeriksa nilai-nilainya di pintu untuk menjual senjata atau membeli minyak,” tegas Biden dalam pernyataan resmi dalam website kampanyenya.
Perang di Yaman menjadi salah satu topik utama debat antara Biden dan lawannya, Presiden AS Donald Trump yang maju lagi untuk periode kedua pemerintahan.
Trump mendukung Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam perang mereka di Yaman dengan imbalan kesepakatan senjata dalam jumlah besar. (Baca Juga: Tim Kampanye: Biden Secara Rutin Tes Covid-19 dan Hasilnya Negatif)
Berbagai organisasi hak asasi manusia internasional berulang kali mengkritik peran AS dalam perang di Yaman dan penjualan senjata ke Saudi dan UEA yang mengakibatkan pelanggaran berat hak asasi manusia. (Baca Infografis: Iran, Turki, dan Qatar Bisa Lawan Blok Israel-Teluk)
Sejumlah survei menunjukkan Biden dapat mengalahkan Trump dalam pemilu presiden mendatang. (Lihat Video: Pasca Hujan Deras Minggu Malam, Pintu Air Manggarai Dipadati Sampah)
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(sya)
tulis komentar anda