Pakar: Kebijakan AS Terhadap Kurdi Ditujukan untuk Memecah Irak dan Suriah
Senin, 05 Oktober 2020 - 05:29 WIB
Dia mengingatkan bahwa referendum kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Regional Kurdi Irak pada 25 September 2017 tidak mendapat dukungan dari AS. "Kemudian Barzani tergesa-gesa dan akibat tergesa-gesa ini dia kehilangan Kirkuk. Namun, sekarang ketika waktu dan kondisi berubah, situasi destabilisasi menjadi jelas," ungkapnya.
(Baca: Prancis Kantongi Bukti Milisi Suriah Ikut Bertempur di Nagorno Karabakh )
Menurutnya, kekuatan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), tulang punggung SDF dan PKK digunakan oleh Washington untuk merusak struktur politik Suriah dan Irak serta merusak integritas teritorial mereka.
Pada akhirnya, semuanya akan bergantung pada tindakan pemain regional. Mengenai posisi Turki, sangat jelas yakni tidak membiarkan PKK atau kekuatan di belakang PKK menggunakan minoritas yang tinggal di wilayah itu untuk tujuan mereka sendiri, dan juga untuk mencegah pertumbuhan ketidakstabilan lebih lanjut," tukasnya.
(Baca: Prancis Kantongi Bukti Milisi Suriah Ikut Bertempur di Nagorno Karabakh )
Menurutnya, kekuatan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), tulang punggung SDF dan PKK digunakan oleh Washington untuk merusak struktur politik Suriah dan Irak serta merusak integritas teritorial mereka.
Pada akhirnya, semuanya akan bergantung pada tindakan pemain regional. Mengenai posisi Turki, sangat jelas yakni tidak membiarkan PKK atau kekuatan di belakang PKK menggunakan minoritas yang tinggal di wilayah itu untuk tujuan mereka sendiri, dan juga untuk mencegah pertumbuhan ketidakstabilan lebih lanjut," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda