Trump pun Kini Percaya Covid-19 Itu Ada
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 06:35 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan diri dan istrinya, Melania, positif Covid-19 dan harus menjalani karantina. Pernyataan tentang kondisi yang menimpanya tersebut seolah menegaskan fakta baru bahwa Trump kini percaya virus tersebut memang benar adanya.
Hal ini bukanlah mengada-ada karena sejak awal Trump seolah mengabaikan ancaman virus yang memicu pandemi global tersebut hingga dia kemudian dituding gagal mengatasi kasus Covid-19 di negaranya. Dia juga terkesan menganggap ringan pandemi tersebut dengan memprediksi bahwa virus itu akan segera berlalu. (Baca: Amalan Ringan yang Bisa Jadi Sebab turunnya Rahmat Allah)
Bukan hanya itu, presiden kontroversial ini juga jarang menggunakan masker dan kerap menyindir orang yang menggunakan masker. Padahal, para pakar menyatakan bahwa mengenakan masker bisa mencegah pencegahan penularan virus. “Saya menggunakan masker ketika dibutuhkan. Ketika saya membutuhkan, saya menggunakan masker,” katanya pada debat capres beberapa waktu lalu.
Dia bahkan pernah mengejek Biden yang sering mengenakan masker. “Saya tidak menggunakan masker seperti dia (Biden). Setiap waktu kamu melihat dia (Biden), dia selalu mengenakan masker. Dia bisa berbicara 200 kaki dari mereka dan dia menunjukkan diri (mengenakan) masker terbesar yang pernah saya lihat,” sindir Trump.
Sikap Trump yang tidak sepenuhnya percaya pada Covid-19 termanivestasikan selama pelaksanaan kampanye reguler di seluruh AS. Kampanye yang digelar sama sekali tidak mengindahkan protokol kesehatan karena menghadirkan banyak pendukungnya. Padahal, lebih dari 200.000 warga AS meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Umumnya mereka adalah orang tua dan memiliki penyakit bawaan.
Teranyar, sikap Trump dalam memandang Covid-19 ditunjukkan dengan mengatakan bahwa virus tidak akan menimpa siapa pun, kecuali orang tua dan mereka yang memiliki penyakit jantung. Di sisi lain, dia ternyata kerap menjalani pengujian dan tes virus corona. Setiap hari Gedung Putih juga melakukan tes terhadap para staf kepresidenan dan siapa pun yang berkontak dengan Presiden. (Baca juga: Kemenag Validasi Data Calon Penerima Bantuan Guru Madrasah Bukan PNS)
Bagaimana kondisi Trump? Dokter pribadi Gedung Putih, Sean Conley, mengungkapkan kondisi Trump dan Ibu Negara dalam kondisi baik-baik dan tetap berada di rumah di Gedung Putih selama masa pemulihan. Ketika bisa beristirahat dengan cukup, maka Presiden bisa menjalani tugas tanpa gangguan ketika pulih. “Tim medis Gedung Putih dan saya akan memantau dengan penuh perhatian. Saya juga mendapatkan dukungan dari para profesional medis dan institusi kesehatan lain,” katanya dilansir CNN.
Karantina yang harus dijalani Trump akibat terpapar Covid-19 tentu tidak menguntungkan karena terjadi jelang pemilu presiden pada November mendatang atau sekitar 30 hari lagi. Apalagi di usia 74 tahun dia masuk kategori orang yang berisiko terpapar virus korona karena faktor usia. Terlebih dia juga terjadi mengalami obesitas.
Di sisi lain, Presiden berlatar pengusaha tersebut dikenal memiliki kebiasaan buruk seperti jarang berolahraga dan tidak menjalani pola makan dan hidup sehat. “Kami akan memulai karantina dan proses pemulihan secepatnya. Kami akan menjalani ini bersama-sama!,” kata Presiden Trump dilansir Reuters.
Hal ini bukanlah mengada-ada karena sejak awal Trump seolah mengabaikan ancaman virus yang memicu pandemi global tersebut hingga dia kemudian dituding gagal mengatasi kasus Covid-19 di negaranya. Dia juga terkesan menganggap ringan pandemi tersebut dengan memprediksi bahwa virus itu akan segera berlalu. (Baca: Amalan Ringan yang Bisa Jadi Sebab turunnya Rahmat Allah)
Bukan hanya itu, presiden kontroversial ini juga jarang menggunakan masker dan kerap menyindir orang yang menggunakan masker. Padahal, para pakar menyatakan bahwa mengenakan masker bisa mencegah pencegahan penularan virus. “Saya menggunakan masker ketika dibutuhkan. Ketika saya membutuhkan, saya menggunakan masker,” katanya pada debat capres beberapa waktu lalu.
Dia bahkan pernah mengejek Biden yang sering mengenakan masker. “Saya tidak menggunakan masker seperti dia (Biden). Setiap waktu kamu melihat dia (Biden), dia selalu mengenakan masker. Dia bisa berbicara 200 kaki dari mereka dan dia menunjukkan diri (mengenakan) masker terbesar yang pernah saya lihat,” sindir Trump.
Sikap Trump yang tidak sepenuhnya percaya pada Covid-19 termanivestasikan selama pelaksanaan kampanye reguler di seluruh AS. Kampanye yang digelar sama sekali tidak mengindahkan protokol kesehatan karena menghadirkan banyak pendukungnya. Padahal, lebih dari 200.000 warga AS meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Umumnya mereka adalah orang tua dan memiliki penyakit bawaan.
Teranyar, sikap Trump dalam memandang Covid-19 ditunjukkan dengan mengatakan bahwa virus tidak akan menimpa siapa pun, kecuali orang tua dan mereka yang memiliki penyakit jantung. Di sisi lain, dia ternyata kerap menjalani pengujian dan tes virus corona. Setiap hari Gedung Putih juga melakukan tes terhadap para staf kepresidenan dan siapa pun yang berkontak dengan Presiden. (Baca juga: Kemenag Validasi Data Calon Penerima Bantuan Guru Madrasah Bukan PNS)
Bagaimana kondisi Trump? Dokter pribadi Gedung Putih, Sean Conley, mengungkapkan kondisi Trump dan Ibu Negara dalam kondisi baik-baik dan tetap berada di rumah di Gedung Putih selama masa pemulihan. Ketika bisa beristirahat dengan cukup, maka Presiden bisa menjalani tugas tanpa gangguan ketika pulih. “Tim medis Gedung Putih dan saya akan memantau dengan penuh perhatian. Saya juga mendapatkan dukungan dari para profesional medis dan institusi kesehatan lain,” katanya dilansir CNN.
Karantina yang harus dijalani Trump akibat terpapar Covid-19 tentu tidak menguntungkan karena terjadi jelang pemilu presiden pada November mendatang atau sekitar 30 hari lagi. Apalagi di usia 74 tahun dia masuk kategori orang yang berisiko terpapar virus korona karena faktor usia. Terlebih dia juga terjadi mengalami obesitas.
Di sisi lain, Presiden berlatar pengusaha tersebut dikenal memiliki kebiasaan buruk seperti jarang berolahraga dan tidak menjalani pola makan dan hidup sehat. “Kami akan memulai karantina dan proses pemulihan secepatnya. Kami akan menjalani ini bersama-sama!,” kata Presiden Trump dilansir Reuters.
tulis komentar anda