Anwar Ibrahim Selangkah Menuju Kursi PM
Kamis, 24 September 2020 - 11:15 WIB
Namun, banyak spekulasi kalau PM Muhyiddin bisa jadi akan meminta pembubaran parlemen untuk melaksanakan pemilu dipercepat sehingga dia bisa memperoleh mandat penuh.
Bagaimana bentuk pemerintahan mendatang yang dipimpin Anwar? “Pemerintah akan merepresentasikan seluruh rakyat dengan meyoritas Melayu-Bumiputra dan representasi adil bagi seluruh ras di negara ini,” jamin Anwar.
Dia juga berkomitmen menegakkan prinsip konstitusi dan mengakui posisi Islam, serta kedaulatan penguasa Melayu. “InshaAllah saya akan berjanji membuat Malaysia sebagai negara yang sejahtera damai untuk seluruh seluruh rakyatnya,” janjinya. (Baca juga: Penting Deteksi Dini Dan Kenali Gejala Pikun)
Karier politik Anwar mengalami jatuh bangun dalam satu dekade terakhir. Dia mendapat pengampunan penuh dari Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, pada Mei 2018 dan resmi memiliki hak untuk berpartisipasi dalam dunia politik. Dia dibebaskan dari penjara Sungai Buloh dan kini berpeluang besar menjadi PM Malaysia.
Cita-cita Anwar untuk menduduki kursi pemerintahan dan melakukan reformasi ada di depan mata. Mahathir yang berusia 92 tahun saat menjabat sebagai PM pada 2018, kepala negara tertua di dunia, pernah mengatakan tidak akan lama memegang kepemimpinan dan akan menyerahkannya kepada Anwar.
Anwar diyakini memulihkan dan menggalang kekuatan politik sambil beristirahat dan mendukung penuh kebijakan Mahathir. Dia juga ingin memastikan semua program reformasi berjalan secara efektif. Pendiri Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut juga mengaku melupakan perselisihan dengan Mahathir pada masa lalu. (Lihat videonya: Gelar Habib, Asal Muasal dan Sejarahnya di Indonesia)
Drama politik dan kasus hukum Anwar telah menggemparkan dan mewarnai dunia politik Malaysia sejak 1990-an. Saat itu kariernya mencapai puncak sebelum akhirnya kembali jatuh. Dia bangkit dari reruntuhan kariernya dan bergabung dengan kubu oposisi yang sangat aktif mengkritik kebijakan pemerintah. (Andika H Mustaqim)
Bagaimana bentuk pemerintahan mendatang yang dipimpin Anwar? “Pemerintah akan merepresentasikan seluruh rakyat dengan meyoritas Melayu-Bumiputra dan representasi adil bagi seluruh ras di negara ini,” jamin Anwar.
Dia juga berkomitmen menegakkan prinsip konstitusi dan mengakui posisi Islam, serta kedaulatan penguasa Melayu. “InshaAllah saya akan berjanji membuat Malaysia sebagai negara yang sejahtera damai untuk seluruh seluruh rakyatnya,” janjinya. (Baca juga: Penting Deteksi Dini Dan Kenali Gejala Pikun)
Karier politik Anwar mengalami jatuh bangun dalam satu dekade terakhir. Dia mendapat pengampunan penuh dari Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, pada Mei 2018 dan resmi memiliki hak untuk berpartisipasi dalam dunia politik. Dia dibebaskan dari penjara Sungai Buloh dan kini berpeluang besar menjadi PM Malaysia.
Cita-cita Anwar untuk menduduki kursi pemerintahan dan melakukan reformasi ada di depan mata. Mahathir yang berusia 92 tahun saat menjabat sebagai PM pada 2018, kepala negara tertua di dunia, pernah mengatakan tidak akan lama memegang kepemimpinan dan akan menyerahkannya kepada Anwar.
Anwar diyakini memulihkan dan menggalang kekuatan politik sambil beristirahat dan mendukung penuh kebijakan Mahathir. Dia juga ingin memastikan semua program reformasi berjalan secara efektif. Pendiri Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut juga mengaku melupakan perselisihan dengan Mahathir pada masa lalu. (Lihat videonya: Gelar Habib, Asal Muasal dan Sejarahnya di Indonesia)
Drama politik dan kasus hukum Anwar telah menggemparkan dan mewarnai dunia politik Malaysia sejak 1990-an. Saat itu kariernya mencapai puncak sebelum akhirnya kembali jatuh. Dia bangkit dari reruntuhan kariernya dan bergabung dengan kubu oposisi yang sangat aktif mengkritik kebijakan pemerintah. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda